Eksplorasi.id – Manajemen PT Adaro Energy Tbk mengklaim bahwa pembangunan PLTU Batang di Jawa Tengah hingga kini telah mencapai 30 persen.
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, pihaknya optimistis PLTU Batang yang dibangun dengan kapasitas 2 x 1.000 MW itu bisa berjalan sesuai target.
“Sudah mencapai sekitar 30 persen perkembangannya. Terakhir saya dua bulan lalu kunjungan sudah baik bentuk fisiknya,” kata dia di Jakarta, Rabu (26/4).
Dia menambahkan, PLTU Batang dibangun di atas lahan seluas 226 hektare dan ditargetkan selesai pada 2019, serta mulai beroperasi untuk komersial pada 2020.
Sebelumnya, sejumlah LSM dan organisasi lingkungan menolak adanya pembangunan PLTU Batang. Bahkan Greenpeace Indonesia sempat menyatakan bahwa pembangkit tersebut menimbulkan dampak lingkungan.
Selain itu, pengoperasian pembangkit listrik berbahan bakar batubara tersebut juga akan membuat ribuan petani penggarap dan nelayan di sekitar lokasi pembangkit kehilangan mata pencarian.
PLTU Batang digarap oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) yang pada Juni 2016 lalu mencapai kesepakatan pembiayaan (financial close). BPI merupakan konsorsium dari Electric Power Development Co Ltd (J-Power), PT Adaro Power (AP), dan Itochu Corporation (Itochu).
Reporter : Sam