Eksplorasi.id.– Moratorium ekspor batu bara ke Filipina tidak jadi masalah bagi perusahaan pemegang kontrak karya (PKP2B) di Kalsel. Tetapi perusahaan lebih berhati-hati mengirim batu bara ke negara tersebut.
Deny, Humas PT Antang Gunung Meratus (AGM) Tapin menyatakan pihaknya menuruti regulasi pemerintah terkait moratorium pengiriman batu bara ke Filipina.
Terlebih, sebut dia, Filipina bukan satu-satunya negara tujuan penjualan batu bara dari Sungai Puting Tapin. “Masih ada negara lain seperi India, Jepang dan Thailand,” ujarnya, Jumat (24/6/2016).
Kadistamben Kabupaten Tapin Ryza Ramadi, mengatakan sentral batu bara di daerah ini ada di Pelabuhan Sungai Puting. Dari pelabuhan Sungai Puting dibawa ke berbagai tempat, baik dalam negeri maupun ke luar negeri, salah satunya ke Filipina.
Namun, disebutkan dia, Filipina, bukanlah satu-satunya negara tujuan pengiriman batu bara, ada India dan sebagainya.
“Jadi kalau pemerintah melarang pengiriman batu bara ke Filipina tidak masalah sebab masih banyak negara lain menjadi tujuan penjualan batu bara,” ujarnya.
Dia berujar, saat ini primadona pengiriman batu bara malah tujuan dalam negeri. “Di luar negeri masih anjlok harga batu bara,” imbuhnya.
Eksplorasi | Dian | Source