Eksplorasi.id – Emiten alat berat berkapitalisasi pasar Rp 56,6 triliun, PT United Tractors Tbk. memastikan kinerja kuartal I/2016 masih tertekan akibat lesunya harga komoditas batubara.
Direktur Utama PT United Tractors Tbk., Gidion Hasan mengatakan pendapatan dan laba bersih perseroan pada awal tahun ini tertekan lantaran terjadi penurunan pada penjualan lini bisnis alat berat yang menjadi motor penggerak. “Penjualan rata-rata turun semua, hanya alat berat untuk sektor konstruksi yang naik 10%,” kata Gidion, Selasa (26/4).
Kinerja emiten bersandi UNTR tersebut pada kuartal I/2016 dipastikan masih tertekan. Pangsa pasar penjualan kendaraan alat berat merosot 27,5% year-on-year, meski UNTR mengklaim masih menjadi market leader 34%. Perseroan mengalami penurunan penjualan alat berat 34,6% menjadi 499 unit dari kuartal I/2015 yang mencapai 763 unit. Sektor pertambangan yang tadinya menyumbang penjualan 33% merosot menjadi 21%, berbalik dengan melesatnya sektor konstruksi hingga 48%.
Tahun ini, manajemen UNTR mengalokasikan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) senilai US$ 200 juta hingga US$ 250 juta. Total belanja modal tersebut merosot dari rerata tahun-tahun sebelumnya yang mencapai US$ 500 juta-US$ 600 juta. Hingga Maret 2016, perseroan baru merealisasikan Capex senilai US$ 30 juta. Pama menjadi penyerap belanja modal terbesar, sedangkan ekspansi perseroan pada pertambangan emas diproyeksi baru akan mulai berproduksi pada 2017.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya