EKSPLORASI.id – PT Pertamina (Persero) sepakat menandatangani amendemen (MoU) untuk mengelola blok minyak dan gas bumi milik Sonatrach di Aljazair.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (23/12), hal itu menandai peningkatan hubungan baik dan penguatan kerja sama antarkedua perusahaan migas milik negara tersebut.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik dan CEO Sonatrach Abdelmoumen Ould Kaddour di Aljir, Aljazair.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, MoU ini juga membuka peluang bagi kedua perusahaan untuk menjajaki usaha baru baik di hulu, maupun hilir termasuk menggarap potensi LNG serta LPG.
“MoU ini menjadi bukti kepercayaan mitra kami, di mana Pertamina dinilai serius menggarap lapangan di luar negeri, khususnya tiga lapangan di Aljazair,” kata Massa.
Dia menjelaskan, upaya ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pertamina dalam memperluas operasi bisnis hulu di luar negeri untuk menambah cadangan dan produksi migas nasional.
Amendemen ini merevisi MoU sebelumnya yang ditandatangani pada September 2016. Melalui kesepakatan baru ini, Sonatrach membuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki potensi migas baru di Aljazair.
Potensi ini mencakup pengembangan aset existing serta pengembangan aset baru yang memiliki potensi produksi hingga 20.000 – 30.000 barel per hari dengan total reserve mencapai lebih dari 100 MMBO.
Segera setelah MoU ini ditandatangani, Pertamina dan Sonatrach akan memfinalisasi kesepakatan dan melakukan settlement commercial terms untuk selanjutnya mengajukan Plan of Development kepada otoritas migas di Aljazair.
Sementara itu, CEO Sonatrach Abdelmoumen Ould Kaddour menjelaskan, pihakny ingin terus melanjutkan kerja sama dengan Pertamina untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin selama ini.
“Pertamina adalah perusahaan yang mumpuni dan berasal dari negara yang mirip dengan Aljazair,” ucapnya.
Saat ini, Pertamina memiliki tiga lapangan di Aljazair, di mana di lapangan tersebut Pertamina melalui anak perusahaannya PIEP (Pertamina International EP) menjadi operator dengan hak kelola 65 persen di Lapangan MLN.
Pertamina juga memiliki hak kelola di lapangan EMK sebesar 16,9 persen dan di lapangan OHD 3,73 persen.
(SAM)