Eksplorasi.id – PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), melalui anak perusahaan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), memperoleh proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2×50 megawatt (mw) di propinsi Gorontalo, Sulawesi. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta.
Disebutkan, penandatanganan perjanjian pembelian tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah dilakukan pada tanggal 14 Juli 2016. PPA ini merupakan hasil dari proses tender melalui skema Pembangkit Listrik Swasta atau Independent Power Producer (IPP) yang diikuti oleh perseroan.
Proyek Sulbagut I dengan masa kontrak 25 tahun akan dikerjakan oleh konsorsium yang bernaung dibawah GLP yang 60 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Adapun anggota konsorsium lainnya adalah PT Toba Sejahtra (20 persen) dan Shanghai Electric Power Construction Co. Ltd (20 persen).
Setelah menandatangani PPA, GLP akan menjalankan proses untuk pemenuhan Tanggal Pembiayaan (Financing Date) dan Tanggal Operasi Komersial (Commercial Operation Date) sesuai dengan kontrak PPA. Proyek ini akan didanai oleh kombinasi antara kas internal Perseroan dan pinjaman bank.
Direktur perseroan, Arthur Simatupang mengatakan bahwa keberhasilan memperoleh proyek pembangkit listrik ini merupakan kemajuan yang baik bagi pengembangan usaha Perseroan ke depan.
Pembangunan pembangkit listrik ini mendukung usaha utama Perseroan, yaitu pertambangan batubara. Perseroan juga dapat berperan dalam pengadaan listrik bagi kebutuhan di dalam negeri guna menyukseskan program percepatan pembangunan pembangkit listrik 35.000 mw yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Keberhasilan perseroan menjadi mitra kerja PLN memberikan energi yang positif bagi pelaku industri batubara, khususnya produsen batubara di Indonesia untuk tetap mengoptimalkan kinerja perusahaannya dan bagi perseroan untuk menciptakan sinergi bisnis dengan kegiatan usaha perseroan saat ini.
Eksplorasi | Aditya