• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juli 21, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MIGAS

Antiklimaks, Proyek Blok East Natuna Batal!

by Eksplorasi.id
3 Oktober 2016
in MIGAS
0
Antiklimaks, Proyek Blok East Natuna Batal!

istimewa

0
SHARES
88
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Antiklimaks! Semangat di awal, kendur di akhir. Itulah yang terjadi pada proyek Blok East Natuna, yang akhirnya batal. 

istimewa
Foto : Istimewa

Padahal sebelumnya Presiden Joko Widodo menginginkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera melakukan percepatan proyek-proyek di Natuna.

Proyek Blok East Natuna sejak ditemukan pada 1973 hingga kini belum juga jalan. Berbagai aksi dilakukan, hingga komposisi saham konsorsium di proyek East Natuna terus berubah.

Pada Desember tahun 2011 semisal, saham Pertamina 35 persen, ExxonMobil 35 persen, Total E&P 15 persen, serta Petronas 15 persen.

Petronas kemudian mundur dan digantikan PTT Exploration and Production (PTT EP), perusahaan migas asal Thailand.

Lalu pada 2013, giliran Total E&P mundur. Alhasil, hingga kini komposisi saham belum jelas. Seharusnya pembagian dan kontrak kerjasama diteken pada  30 September 2016.

Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Tunggal menjelaskan, pembatalan penandatanganan kontrak kerja sama Blok East Natuna karena konsorsium masih memerlukan waktu untuk memeriksa cadangan minyak yang ada di blok itu.

Sampai saat ini baru dilakukan pemboran satu sumur untuk membuktikan cadangan minyak. Maka jika kontrak kerja sama ditandatangani, konsorsium Blok East Natuna harus segera melakukan komitmen pekerjaan produksi minyak. “Mereka tidak mau kami push. Oke, ditandatangani, tapi besok lakukan pekerjaan, mereka belum mau,” kata Tunggal, Jumat (30/9).

Belum berkomitmennya konsorsium proyek East Natuna bukan lantaran keekonomian lapangan, tapi kepastian adanya cadangan. “Makanya konsorsium ingin melakukan studi lagi, seismik lagi,” kata Tunggal.

Padahal berdasarkan hasil pemboran satu sumur di Blok East Natuna tersebut  diproyeksi, produksi minyak  antara 7.000 barel hingga 15 ribu barel per hari.

Tunggal menyebut, sebelum menandatangani kontrak kerjasama, anggota konsorsium ingin menunggu selesainya technology market review oleh ExxonMobil pada 2017 terkait cadangan gas di blok tersebut.

Sementara pemerintah ingin penemuan cadangan minyak bisa dikerjakan terlebih dulu. “Kalau mengembangkan gas, infrastrukturnya harus banyak, mahal, belum CO2 mau di bawa ke mana? Pasar gasnya ke mana?” ujar Tunggal.

Cadangan gas di Blok East Natuna itu sekitar 45 triliun cubic feet dengan perkiraan investasi sebesar USD 20 miliar.

Reporter : Ponco S

Tags: Blok East NatunaESDMExxonMobilheadlinePertamina
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Tiga Proyek PLTP Dikebut Supreme Energy

Tiga Proyek PLTP Dikebut Supreme Energy

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Tandatangan Perjanjian untuk Bahan Bakar Mesir

Tandatangan Perjanjian untuk Bahan Bakar Mesir

9 tahun ago
Operasi GI Kambang Dipercepat, PLN Hemat Rp 94,2 Miliar

Paket Ekonomi, PLN Klaim Sudah Jalankan Kebijakan Listrik

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tewas Tertimbun Bekas Tambang Milik Riau Bara Harum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Gunakan Alat Deteksi Untuk Melacak Pencurian Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
  • ZINC TRAIL RUN Kembali Digelar Dengan Rute yang Seru dan Menantang di Bali 16 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In