Eksplorasi.id – Disinyalir pasokan batubara untuk mega proyek listrik 35 ribu megawatt (MW) sangat mengkhawatirkan.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Pandu P.Sjahrir dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (7/3).
Menurut Sjahrir, yang menjadi penyebab yakni harga jual batubara di pasaran masih rendah sejak tahun 2012 yang lalu.
Sebelumnya, Sjahrir mengakui bahwa, pihaknya sudah berkumpul bersama pemangku kepentingan lain, seperti pemerintah dan PT PLN (Persero) soal pasokan batu bara ini.
“Dari diskusi tersebut disimpulkan bahwa ada kekhawatiran mengenai ketersediaan pasokan batu bara untuk menjamin program kelistrikan nasional 35 GW. Hal ini disebabkan harga komoditas yang telah menurun secara drastis sejak tahun 2012,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambahnya, banyak produsen yang menghentikan produksi. Sehingga ketersediaan pasokan pun tidak ditambah untuk sementara waktu. Sehingga berdampak pada penurunan cadangan batubara.
“Harga dan cadangan batubara sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh permintaan PLTU. Tetapi juga ditentukan oleh permintaan pasar dunia yang banyak,” tuturnya.
Eksplorasi | Detik | Aditya