Eksplorasi.id – Penjualan batubara oleh perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, selama April 2016 mencapai 2,1 juta metrik ton.
“Jumlah ini merupakan penjualan dari sembilan investor pemegang Izin Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan (IUP),” tutur Kepala Bidang Pengawasan Tambang, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Barito Utara (Barut), Sarifudin, Senin (2/5).
Menurut Sarifudin, saat ini, penjualan batu bara mengalami penurunan karena dalam dua tahun terakhir harga batu bara di luar negeri (ekspor) dan dalam negeri anjlok, sehingga hampir semua perusahaan mengurangi produksi untuk menekan biaya operasional.
Di samping itu, kata Sarifudin, produksi batu bara di kabupaten pedalaman Kalteng itu masih mengalami kendala angkutan karena selama ini mengandalkan transportasi air melalui Sungai Barito. Kondisi ini memprihatinkan saat air sungai surut dan menjadi dangkal karena tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar. Penjualan batu bara pada periode Januari-Desember 2015 mencapai 3.188.045 metrik ton atau turun dibanding capaian 2014 yang mencapai 4.107.502 metrik ton.
Eksplorasi | Metrotvnews | Aditya