Eksplorasi.id – Reformasi yang dilakukan negara kaya minyak Arab Saudi dengan perlahan melepaskan ketergantungannya terhadap energi fosil, memicu Indonesia untuk terus mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).
Negara sekuat Arab yang produksinya 12 juta barel per hari pun sudah mulai berpikir we can no longer relay on oil. Nah, kita produksinya cuma separuh dari kebutuhan. Tapi greget untuk EBT masih kecil. Karena itu kita habis-habisan ngebut,” tutur Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said , Rabu (27/4).
Sudirman menjelaskan, melalui Saudi Aramco, Arab Saudi kemungkinan akan menjadi mitra Indonesia untuk diversifikasi energi di Indonesia. Arab Saudi sudah menganggarkan US$2 triliun untuk investasi di berbagai negara. Salah satunya di Indonesia adalah dengan investasi kilang dan storage.
Menurutnya, upaya Arab tersebut, seharusnya membuat Indonesia tidak kalah untuk tidak kecanduan akan energi fosil lagi. Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong konservasi energi dan segera mencanangkan Gerakan Potong 10 persen yakni upaya untuk mendorong pemanfaatan energi secara lebih efisien.
Eksplorasi | Metrotvnews | Aditya