• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Juni 25, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Arcandra Tahar bahas nikel di akun IG dalam tiga seri

by Eksplorasi.id
7 April 2021
in BERITA
0
Arcandra Tahar bahas nikel di akun IG dalam tiga seri

Arcandra Tahar | Foto: Screenshot IG @arcandra.tahar

0
SHARES
127
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2016-2019, Arcandra Tahar membahas tentang nikel dan proses menuju terciptanya baterai mobil listrik (electric vehicle/EV) dalam tulisan 3 seri di kanal Instagram (IG) @arcandra.tahar, Rabu (7/4/21).

“Jenis nikel yang bisa digunakan untuk baterai adalah jenis Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), Mixed Sulphide Precipitate (MSP) dan Nickel Matte. Ketiga jenis produk tersebut bisa diolah lebih lanjut (refining) untuk menghasilkan NiSO4 dan CoSO4 untuk baterai,” jelas Arcandra.

Ulasan Biji Nikel, Pengolahan dan Baterai (Part I) oleh Acandra Tahar di akun Instagram (IG).

Sementara produk antara berupa Nickel Pig Iron (NPI) dan Ferro Nickel (FeNi) banyak digunakan sebagai bahan stainless steel. Produksi NPI dan FeNi dihasilkan oleh smelter Blast Furnace (BF) dan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

“Sampai tahun 2020, sebagian besar pengolahan biji nikel di Indonesia berada pada jalur untuk memproduksi NPI dan FeNi, bukan pada jalur untuk baterai. Untuk jalur baterai ini diperlukan teknologi hydro metallurgy yang sangat canggih dan rumit. Salah satu yang menjadi pilihan sampai hari ini adalah High Pressure Acid Leaching (HPAL),” jelas Arcandra.

Tulis Arcandra, ada beberapa alasan yang membuat HPAL sangat jarang ditemukan di dunia. Pertama, butuh investasi sangat besar. Sebagai perbandingan, belanja modal (capex) untuk HPAL bisa 5 kali lebih mahal daripada RKEF untuk per ton nikel yang dihasilkan.

Kedua, tidak banyak perusahaan yang menguasai teknologi HPAL. Hanya perusahaan besar yang didukung dengan dana R&D besar yang mau fokus untuk mengembangkan teknologi HPAL.

Ulasan Biji Nikel, Pengolahan dan Baterai (Part II) oleh Acandra Tahar di akun Instagram (IG).

Ketiga, teknologi proses yang rumit dan sangat bergantung pada kombinasi antar komposisi biji nikel dan chemical yang digunakan untuk leaching. Kesesuaian ini yang menyebabkan desain smelter HPAL menjadi unik dan tidak bisa menggunakan filosofi Design One Build Many. Dengan kata lain, kesuksesan smelter HPAL di suatu negara belum tentu bisa diaplikasikan ke negara lain.

Keempat, leaching chemical (H2SO4 misalnya) yang digunakan bersifat sangat corrosive pada autoclave di tekanan tinggi dan temperatur tinggi, sehingga equipment yang dipakai harus dari bahan yang anti korosi dan kadang memerlukan special alloys yang sangat mahal.

“Limbah dari proses leaching tidak ramah lingkungan. Ide untuk menyimpan limbah ini di laut dalam punya tantangan yang tidak mudah untuk direalisasikan,” tambahnya.

Ulasan Biji Nikel, Pengolahan dan Baterai (Penutup) oleh Acandra Tahar di akun Instagram (IG).

Ia juga mengungkapkan dengan berbagai risiko yang tinggi dan biaya yang sangat besar, kesuksesan dari pembangunan smelter HPAL di dunia tidak terlalu tinggi.

“Apakah semua yang dibangun bisa beroperasi sesuai harapan? Apakah rencana Capex dan Opex tidak melebihi budget yang disetujui? Apakah komposisi mineral dari biji nikel sesuai dengan yang direncanakan? Dari data yang kami pelajari, tingkat kesuksesan dari smelter HPAL tidak lebih dari 25 persen,” ungkapnya.

Namun, Arcandra juga mengakui smelter HPAL punya keunggulan. Salah satunya adalah bisa menggunakan biji nikel kadar rendah (limonite) sebagai feedstock-nya. Sebelum NPI banyak dibutuhkan di China, biji nikel kadar rendah yang berada di lapisan atas banyak yang dibuang sebagai overburden.

Biji nikel jenis limonite ini juga kaya akan Co (cobalt) yang dibutuhkan untuk katoda baterai jenis Nickel Manganese Cobalt (NMC).

“Apakah ada teknologi selain HPAL yang mungkin lebih unggul dan dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Secara teori tentu ada,” jelasnya.

Menurut Arcandra, para praktisi dan inovator sedang giat-giatnya untuk menemukan teknologi yang dimaksud. Sayangnya tidak ada jalan pintas untuk mendapatkannya selain memulai dengan kemampuan yang ada, kemudian bersungguh-sungguh mencari teknik dan formula terbaik.

“Strategi itu dimulai dengan mengetahui komposisi mineral biji nikel yang tersedia, lakukan laboratory test untuk metoda dan teknologi ekstrasi yang direncanakan. Selanjutnya lakukan pilot test dan baru memulai dengan membangun smelternya. Setiap proses memerlukan waktu dan setiap waktu memerlukan tenaga dan biaya. Tidak mudah,” tutupnya.

Tags: Arcandra TaharBateraiheadlinemobil listrikNikel
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
SKK Migas – KKKS Seleraya Merangin Dua produksi perdana lapangan minyak Belato

SKK Migas - KKKS Seleraya Merangin Dua produksi perdana lapangan minyak Belato

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Stok Minyak AS Tambah Tekanan Minyak di Bursa Komoditas

Harga Minyak Dunia Naik Tipis di Tengah Melimpahnya Stok

9 tahun ago
SKK Migas Dukung 100 Persen Azas Cabotage

SKK Migas Dukung 100 Persen Azas Cabotage

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Investasi Sektor Hulu Migas Jeblok, SKK Migas Sewa Kantor Rp 120 Miliar Per Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sinarmas Land Lakukan Penandatanganan GITET 500 KV

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 11 Perusahaan bangun Pusat Logistik Berikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Jual Sukuk Ritel SR022, Pemerintah Serap Dana Rp27,84 Triliun 24 Juni 2025
  • Danantara Indonesia Kucurkan Pinjaman Kepada PT Garuda Indonesia Senilai Rp6,65 Triliun 24 Juni 2025
  • Tembus 105 Juta Kiloliter, Pertamina Patra Niaga Catat Peningkatan Volume Penjualan 5,6 Persen di 2024 24 Juni 2025
  • Menteri Bahlil : Hilirisasi 'Kunci' Menghadapi Dinamika Geopolitik 24 Juni 2025
  • Pastikan Kesiapan Destinasi, Menteri Pariwisata Sosialisasikan Surat Edaran Libur Sekolah 2025 23 Juni 2025
  • BEI : Tiga Perusahaan Mercusuar Antri IPO di Pasar Modal Indonesia 23 Juni 2025
  • Kemendag : Harga Minyakita Turun Rp300 per Liter 23 Juni 2025
  • Rilis Fitur Baru, PINTU Beri Kemudahan Menabung Puluhan Aset Kripto Sekaligus 23 Juni 2025
  • Liquiça Merayakan Penyelesaian Proyek Penguatan Kohesi Sosial yang Didanai Uni Eropa 23 Juni 2025
  • PLTP Ijen, Wujud Keseriusan PT SMI dalam Mendukung Pengembangan Potensi Panas Bumi 23 Juni 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In