Eksplorasi.id – Kementerian ESDM dipastikan akan menurunkan cost recovery untuk Blok East Natuna dan Blok Masela. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar di Jakarta, Senin (17/10).
Archandra mengungkapkan, cost recovery kedua proyek migas tersebut sangat berpeluang besar diturunkan. Pasalnya, proposal rencana pengembangan lapangan kedua proyek itu belum ditandatangani.
“Tapi kami belum bisa pastikan besaran penurunan cost recovery-nya. Kedua proyek tersebut kini masih dalam tahap pengkajian. Ini bukan pekerjaan satu atau dua hari, namun pekerjaan yang panjang karena butuh dana dan analisa,” ungkap dia.
Archandra berkomentar, meskipun cost recovery Blok East Natuna dan Blok Masela akan diturunkan, tapi pemerintah tetap akan menghormati kontrak yang sudah ditandatangani antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas dan pemerintah.
Reporter : Diaz
Rekan Haposan Napitupulu terlalu jauh mengomentari pernyataan Wamen ESDM Archandra Tahar tentang pemangkasan Cost Recovery Blok East Natuna dan Blok Masela.
Tidak substantif dan t9endensius menggiring perdebatan apakah istilah Cost Recovery tepat digunakan pada saat kajian Proposal Rencana Pengembangan (Plan of Development – POD) atau pada saat setelah suatu lapangan dinyatakan komersial dan siap produksi berdasarkan evaluasi.
Bahwa saat kajian proposal POD adalah paling krusial karena POD ini kesepakatan mengikat menjadi pegangan implementasi proyek2 ke depan suatu lapangan Migas. Kita harus mampu mengevaluasi dengan cermat pemilihan teknologi yang paling tepat pada saat Kajian proposal POD. Bisa saja teknologi dimaksud berbeda satu field dengan field yang lain, sangat tergantung karakteristik masing masing field. Perkembangan teknologi Migas sangat dinamis. Mungkin saja dari kajian POD yang diajukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Masela, Wamen Archandra Tahar sudah dapat menyimpulkan kemungkinan pemakaian Technologi alternatif yang lebih efisien.
Arti penting keberadaan BP Migas sebagai Manajemen dari KKKS adalah fungsi Pengendalian – Pre, Current dan Post. Secara umum fungsi Preaudit dilakukan sejak ditandatangani suatu Kontrak Kerja Sama Migas, termasuk Sunk Costnya. Ingat, ini adalah Kontrak Bisnis – komersial.
Dalam konteks penerapan teknologi, kerja sama berbagai bidang menjadi sangat penting mulai Pre audit serta Current audit dan Post audit terutama dengan adanya pembebanan Technical Assistant Cost oleh R and D Home Office KKKS pada Cost Recovery