Eksplorasi.id – Balapan seri kedua Formula One (F1) di sirkuit Sakhir Bahrain berlangsung Minggu, (3/4/2016). Ini menjadi tahun ketiga, lomba di sirkuit ini digelar malam hari. Tata cahaya lampu ikut menentukan performa pembalap, termasuk pembalap Indonesia, Rio Haryanto.
Balapan malam di sirkuit Sakhir mulai berlangsung pada 2014. Terobosan ini untuk memperingati hari jadi ke-10 sirkuit yang dirancang arsitektur sekaligus mantan pembalap asal Jerman, Hermann Tilke. Bangunan dan lintasan sirkuit ini secara resmi dibuka pada 2004.
“Kami ingin membuat Bahrain menjadi rumah bagi motorsport di kawasan Timur Tengah,” ucap Menteri Pekerjaan Umum Bahrain, H. Eng. Essam bin Abdulla Khalaf dua tahun lalu ketika meluncurkan balapan malam, dua tahun lalu, Sabtu (2/4). Guna menggelar balapan malam hari, setidaknya dibutuhkan dana sebesar 13 juta euro. Bila dikurs ke rupiah, jumlahnya mencapai Rp 195 miliar!. Nominal fantastis untuk membuat sistem penerangan yang spektakuler untuk balapan.
Menurut laporan Skysports, terdapat 4.500 bohlam lampu untuk menerangi sirkuit sepanjang 5,412 km. Sebagai penunjang, dibangun 495 tiang listrik dengan jaringan kabel sepanjang 500 kilometer. Diperkirakan, dibutuhkan daya listrik hingga 3000 mega watt untuk menerangi sirkuit Sakhir di malam hari. Jumlah tersebut hampir setengah beban listrik di DKI Jakarta siang hari yang menyedot tenaga hampir 6500 mega watt.
Syarat yang dibutuhkan untuk menggelar balapan pada malam hari ini sangat ketat. FIA menerapkan aturan pada penyelenggara agar sinar lampu yang jatuh ke lintasan tidak menimbulkan bayangan, demi keamanan para pembalap. Instalasi listrik dan penerangan diserahkan pada Musco Sport Lighting, kontraktor listrik dari Oskaloosa, Iowa, Amerika Serikat. Musco berpengalaman menangani penerangan outdoor maupun indoor event-event olahraga populer seperti Baseball dan NFL di Negeri Paman Sam, termasuk perhelatan Superbowl.
GP Bahrain bergabung dengan GP Singapura yang menggelar balapan malam. Lomba malam hari di Singapura berlangsung di jalan raya Marina Bay. Sebanyak 1.500 bohlam lampu digunakan untuk menerangi lintasan. Kabel yang dibutuhkan untuk mengaliri listrik mencapai 108 km yang dihubungkan dengan 240 tiang. Listrik tersebut dibangkitkan 12 generator kembar. Penerangan di sirkuit Marina Bay empat kali lebih terang dari rata rata yang digunakan untuk menerangi lapangan sepakbola atau lapangan atletik.
Eksplorasi | Liputan6 | Aditya