Eksplorasi.id – Pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, tengah merancang penggunaan panel listrik bertenaga matahari atau “solar cell” yang rencananya dipasang terlebih dahulu di pusat perkantoran Angkasa Pura I.
“Belum seluruhnya diimplementasikan, ini dalam pembicaraan mungkin dari sisi kantor dulu,” tutur General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, Trikora Harjo, Rabu (16/3).
Pihaknya sudah menjalin kerja sama dan dalam pembicaraan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait rencana pemanfaatan energi matahari itu. Biaya operasional untuk listrik di bandara setempat per harinya rata-rata mencapai Rp 154 juta. Provinsi Bali menjadi pusat percontohan energi bersih dan ramah lingkungan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang ditargetkan terealisasi pada tahun 2019.
Pencanangan itu diharapkan didahului dari instansi pemerintahan seperti bandara dan Kantor Gubernur Bali. Area gedung perkantoran Gubernur Bali akan segera dilengkapi dengan “solar cell” . Untuk mewujudkan program tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan kesiapannya mengakselerasi pelaksanaan program. Menurut dia, program pemerintah pusat ini sejalan dengan program Pemprov Bali dalam upaya mewujudkan Bali sebagai Provinsi Hijau (Green Province).
Eksplorasi | Kontan | Aditya