Eksplorasi.id – Bangkai KMP Rafelia II yang masih terdampar di Selat Bali sekitar Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dikhawatirkan sejumlah pihak akan mengganggu kabel listrik yang menghubungkan wilayah Jawa dan Bali. Sebab, di dasar laut Selat Bali tersebut terdapat kabel yang digunakan untuk mengaliri listrik di Bali dari Jawa.
Menurut Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Muhammad Arifin, saat ini posisi kapal yang karam cukup aman dari jalur bawah laut yang jaraknya cukup jauh. Terlebih pada pagi ini kondisi arus laut juga dalam keadaan tenang. “Jadi kami pastikan kapalnya juga dalam keadaan duduk tenang, dan manis di dasar. Tidak akan mengganggu kabel tersebut,” ungkap Arifin saat dihubungi wartawan, Minggu (6/3).
Arifin menambahkan, kondisi arus yang tenang itulah yang membuat tim penyelam berani kembali melakukan pencarian hari ini. “Kalau arusnya tidak tenang, tidak mungkin kami akan menerjunkan tim, dan kembali melakukan pencarian hari ini,” ujarnya. Pencarian hari ini dilakukan sejak pukul 07.00 WIB tadi. Sayang, tim pertama yang melakukan penyelaman itu masih membawa hasil nihil.
“Makanya, kami sangat berharap tim kedua yang melakukan penyelaman sejak pukul 09.30 WIB tadi,” jelasnya. Sebelumnya, petugas SAR sudah menemukan empat jenazah korban tenggelamnya KMP Rafelia II. Sehingga, untuk saat ini petugas hanya fokus untuk mencari satu lagi korban, sebab korban tewas secara keseluruhan dari kecelakaan itu ada lima orang.
Eksplorasi | Viva | Aditya