Eksplorasi.id – Indonesia membutuhkan stok minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) guna membangun cadangan penyangga hingga 30 hari atau setara 45 juta barel.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja belum lama ini di Jakarta.
Namun, menurut Wiratmaja, pihaknya menyadari bahwa ada keterbatasan kapasitas infrastruktur tangki penyimpanan, sehingga harus dititipkan terlebih dahulu di luar negeri.
“Minyak dan bahan bakar minyak akan dititipkan jika suppliernya mempunyai tangki penyimpanan. Tapi, kami akan tetap utamakan penyimpanan di dalam negeri terlebih dahulu,” tuturnya.
Sementara itu, tambahnya, minyak mentah dan BBM impor kemungkinan dapat disimpan di tangki penyimpanan milik perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia dengan potensi 1,5 juta barel.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya