Eksplorasi.id – PT Dex Indonesia, perusahaan swasta nasional, dalam waktu dekat berencana membangun kilang pengolahan minyak mentah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api, Sumatera Selatan (Sumsel).
Selain akan membangun kilang pengolahan minyak mentah berkapasitas 20 ribu hingga 100 ribu barel per hari (bp)—dibangun secara bertahap—perseroan juga akan membangun storage tank (penampungan minyak mentah) dengan kapasitas hingga lima juta barel, dan jasa transportasi minyak mentah melalui pipa minyak.
Chairman & Chief Executive Officer Dex Indonesia ETS Putera mengatakan, tahap awal kilang yang akan di bangun adalah dengan kapasitas 20 ribu bph. Bahan baku minyak mentah akan di impor dari luar negeri, dengan hasil olahan berupa solar, marine fuel oil atau marine oil.
“Semua produk rencananya akan di jual ke PT Pertamina (Persero) dan industri lokal. Investasi awalnya sekitar USD 500 juta atau setara Rp 6,55 triliun (kurs Rp 13.090),” kata Putera kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Rabu (3/8).
Putera menjelaskan, pihaknya adalah perusahaan pertama di dalam kawasan KEK Tanjung Api-api yang telah melakukan pembebasan lahan hampir 100 hektare, dan siap melakukan investasi dalam mendukung program pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumsel.
“Kami berkomitmen secara serius membantu program pemerintah dalam bidang ketahanan energi nasional. Adapun status proyek saat ini, kami sudah mendapatkan izin usaha dari Kementerian ESDM melalui BKPM untuk mendirikan kilang minyak di KEK Tanjung Api-api,” jelas dia.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang dalam proses pengurusan perizinan pendukung lainnya, seperti dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan dan instansi terkait lainnya
“Engineering design dan pelaksaan konstruksi sudah kami siapkan semuanya. Dukungan dari Pemda Sumsel secara prinsip semua sudah oke dan semua siap mendukung,” jelas dia.
Menurut Putera, pembangunan proyek tersebut semestinya dijadwalkan mulai dilakukan tahun ini. Tapi, imbuh dia, karena beberapa kelengkapan perizinan dari pusat sedang dalam proses mendapatkan persetujuan, dan Pemda Sumsel juga sedang proses pembentukan BUMD badan pengelola KEK, maka pekerjaan mundur sedikit dari jadwal awal.
Berdasarkan informasi terakhir yang diperoleh perseroan, pembentukan BUMD Pemda Sumsel diharapkan selesai terbentuk tahun ini dan semua investor bisa segera mulai melakukan investasi.
“Kami berharap mendapatkan dukungan secara serius dari pemerintah terkait kemudahan dan percepatan mendapatkan perizinan operasi usaha. Kami juga perlu dukungan dari Pertamina sebagai mitra usaha nantinya dalam kaitan sinergi kerja menjaga kemandirian ketahanan energi nasional,” kata Putera.
Di satu sisi, lanjut Putera, terkait rencana pemerintah melalui Pertamina Divisi Pengolahan melakukan lelang jasa penyediaan tangki penyimpanan minyak mentah dan jalur transportasi pipa minyak, untuk mendukung kilang pengolahan Pertamina Plaju di Palembang sepanjang kurang lebih 120 km, Dex Indonesia pun sudah menyampaikan minatnya secara lisan ataupun tertulis.
“Semuanya sudah kami sampaikan kepada Pertamina Persero Divisi Pengolahan. Kami siap melakukan investasi dan mendukung program Pertamina tersebut. Kami siap untuk berpartispasi dan menjadi mitra Pertamina,” ungkap Putera.
Adapun pekerjaan lelang yang akan dilakukan oleh Pertamina Divisi Pengolahan dalam waktu dekat ini adalah pekerjaan menyediakan tangki penyimpanan minyak mentah sebanyak lima juta barel dan menyediakan jalur pipa minyak dari lepas pantai Tanjung Carat sampai ke kilang pengolahan Pertamina Plaju di Palembang.
Eksplorasi | Heri