Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) disarankan mengundang mengundang investasi asing atau swasta untuk Pembangunan dan pengembangan kilang minyak lama milik perseron.
“Perlu investasi besar dan teknologi tinggi untuk kilang minyak. Jika Pertamina belum bisa memenuhi dua syarat itu, ada baiknya mengundang pihak ketiga. Pembangunan dan pengembangan kilang selain akan terjadi alih teknologi juga akan membuka lapangan kerja,” kata pengamat energi Dirgo Purba di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dirgo menjelaskan, di zaman Orde Baru, pemerintah pernah merencanakan pembangunan empat kilang minyak baru, yakni Exor 1 , 2, 3, dan 4. Namun, dari empat rencana tersebut, hanya satu yang dibangun oleh pemerintah, yaitu Kilang Balongan pada 1994.
“Artinya sudah 20 tahun lebih kita tidak membangun kilang baru. Proyek Exor kurang berhasil karena pemerintah kesulitan memeroleh bahan baku, yakni minyak mentah (crude oil) untuk memasok kilang,” ujar dia.
Penjelasan Dirgo, guna memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, tidak ada jalan lain bagi pemerintah melalui Pertamina untuk membangun kilang baru. “Membangun kilang tidak harusPertamina. Bisa saja swasta, lokal maupun asing yang membangun kilang,” jelas dia.
Anggota Komisi VII DPR Harry Poernomo menambahkan, persoalan yang harus diperhatikan Pertamina dalam membangun kilang adalah jaminan pasokan minyak. “Kami di Komisi VII DPR mendukung langkah Pertamina mengembangkan kapasitas kilang yang sudah ada dan membangun kilang baru,” katanya.
Menurut Harry, pihaknya mempertanyakan soal jaminan pasokan minyak mentah untuk kilang tersebut. “Kita sangat tergantung dengan pasokan minyak mentah dari luar,” jelasnya.
Harry menerangkan, jika terjadi gejolak politik atau terjadi bencana alam di negara pemasok, hal itu akan mengakibatkan pasokan minyak mentah terganggu.
“Di sini lah pentingnya jaminan pasokan minyak mentah jika Pertamina mau membangun kilang baru. Selain itu, sebaiknya, dana yang digunakan untuk membangun kilang tidak berasal dari APBN. Dana APBN sebaiknya dimanfaatkan untuk proyek lain,” ujarnya.
Reporter : Sam