Eksplorasi.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membangun pabrik hilirisasi batubara menjadi gasifikasi batubara dimethyl ether (DME) di tambang milik PTBA di Peranap, Riau.
Perseroan menggandeng PT Pertamina (Persero) dan perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, Air Products and Chemicals Inc. Pertengahan Januari 2019, ketiga perusahaan itu pun akan mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang bisnis pengolahan batubara dan produk turunannya.
Kesepakatan kerja sama nantinya akan dituangkan dalam Pokok-Pokok Perjanjian Pembentukan Perusahaan Patungan Hilirisasi Mulut Tambang Batubara PT Bukit Asam Tbk Peranap, Riau. Kelak melalui teknologi gasifikasi, batubara akan diubah menjadi syngas yang akan akan di proses menjadi produk akhir.
Rencananya, usaha hilirisasi batubara di mulut tambang batubara Peranap ini memiliki kapasitas 1,4 juta ton DME per tahun dengan kebutuhan batubara sebesar 9,2 juta ton per tahun
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, pencanangan yang dilakukan ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dan pembentukan perusahaan patungan (Joint Venture Agreement) terkait hilirisasi batubara antara PTBA, Pertamina, dan Air Products.
“Kami akan menyuplai batubara dari area tambang Peranap ke perusahaan patungan untuk diolah menjadi produk akhir oleh Pertamina. Sementara itu, optimasi desain teknologi akan dilakukan Air Products and Chemicals Inc,” kata dia Jakarta, Kamis (7/2).
Menteri BUMN Rini Soemarno menambahkan, Indonesia harus tetap mengembangkan industri hilirisasi batubara bukan hanya dalam mengurangi impor tapi juga dalam rangka mengembangkan ekspor.
“Hilirisasi juga penting dalam upaya mengurangi polusi dari batubara dengan memproduksi clean energy berupa syngas yang akan jadi hulu dari berbagai produk seperti DME bahkan sampai solar dan avtur,” jelas dia.
Sekedar informasi, wilayah tambang PTBA di Peranap akan menjadi lokasi gasifikasi batubara karena memiliki cadangan besar batubara kalori rendah.
Adanya proyek gasifikasi batubara di mulut tambang Peranap ini akan dapat menghidupkan dan mengoptimalisasi sumber daya alam batubara Peranap untuk ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Nantinya, batubara kalori rendah yang berasal dari tambang PTBA Peranap, Riau akan diolah menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi DME.
Berikutnya, DME ini yang akan digunakan oleh Pertamina sebagai substitusi elpiji. Adanya DME yang digunakan untuk elpiji ini merupakan salah satu langkah sinergi BUMN dan langkah Pertamina untuk dapat menekan impor LPG.
Reporter: Ton.