Eksplorasi.id – Tahun ini, perbankan masih menjauhi sektor pertambangan lantaran harga jual di pasar global masih anjlok. Kendati selera bank terhadap sektor tambang menurun, sejumlah bank dikabarkan siap mendanai aksi korporasi sektor tambang bernilai jumbo.
Setidaknya ada dua bank pelat merah yang siap mengucurkan kredit di transaksi penjualan PT Newmont Nusa Tenggara, pemilik tambang emas terbesar kedua di Tanah Air. Dua bank tersebut yakni Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI).
Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menyampaikan, pihaknya turut mengucurkan kredit terhadap konsorsium Medco Group selaku pembeli Newmont. “Porsi pembiayaan bank akan dilakukan secara lelang. Besarannya proporsional sesuai jumlah yang ikut,” jelas Rico, Senin (4/4).
Meski turut dalam mendanai akuisisi Newmont yang nilainya diperkirakan USD 3 miliar, tahun ini BNI tetap selektif mengucurkan kredit tambang. “Kredit tambang tumbuh sekitar satu hingga dua persen,” imbuh Direktur Bisnis Bank I BNI Herry Sidharta.
Target rendah ini tak lepas dari niatan BNI yang ingin menjaga kualitas kredit. Rapor kinerja jelek produsen tambang mendorong BNI untuk mengurangi kredit ke sektor ini. Tahun lalu, BNI mencatatkan penurunan kredit tambang sebesar 10,6 persen menjadi Rp 249 miliar per Desember 2015 ketimbang tahun 2014.
Eksplorasi | Tribunnews | Aditya