Eksplorasi.id – Pengalihan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) bagi sarana transportasi di Kota Bandung akan menjadikan Kota Kembang berpeluang besar menyandang gelar baru “greencity”, kata Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia Ahmad Cahyadi peluncuran Gedung Perusahaan Gas Negara di kota itu.
“Dengan memanfaatkan energi gas bumi Bandung tidak hanya menjadi “Smartcity” tetapi juga “Greencity”. Konsepnya adalah Bandung kota yang ramah lingkungan juga ramah energi,” kata Cahyadi di Bandung, Jumat (17/06).
Ia mengatakan mengatakan 27 persen hasil pembakaran BBG lebih ramah lingkungan dibandingkan pembakaran menggunakan BBM. Saat ini Terminal Antapani Kota Bandung menjadi lokasi pengisian bahan bakar gas untuk moda transportasi.
Selain membahas tentang konversi BBM ke gas elpiji, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Bandung PT dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero tbk) mengenai kerjasama dalam program kemasyarakatan di wilayah Kota Bandung.
Selain itu MoU antara Pemerintah Kota Bandung dengan PT Permata Graha Nusantara tentang pelaksanaan peran serta dukungan PT Perusahaan Gas Negara(PGN) (Persero tbk) dalam rangka kepedulian terhadap masyarakat Kota Bandung melalui pemanfaatan sebagian ruangan Gedung PGN.
Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atas nama Pemerintah Kota Bandung mendukung konversi energi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) menuju Bahan Bakar Gas (BBG).
“Agar ada transmisi energi yang luar biasa, Pemerintah Kota Bandung mendukung seratus persen program kemandirian energi dimana gas adalah salah satu energi yang belum maksimal pemanfaatnya,” kata Ridwan Kamil yang melakukan penandatanganan MoU itu.
Emil mengatakan dengan mengkonversi gas bumi kendaraan angkutan kota dapat menghemat hingga Rp100 miliar pertahun.
Emil berharap dalam satu tahun ke depan sudah terjadi konversi ribuan kendaraan yang beralih ke bahan bakar gas.
Eksplorasi / TN