Eksplorasi.id – PT PLN (Persero) menyatakan berhasil menghemat Rp 15 triliun dengan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di pembangkit listrik pada tahun lalu. Direktur Bisnis Jawa Bagian Timur dan Bali PLN Amin Subekti menuturkan, perseroan terus mengurangi konsumsi BBM di pembangkit.
Pengurangan konsumsi BBM ini menekan biaya yang harus dikeluarkan PLN untuk bahan bakar. Dia menuturkan, dua tahun lalu, porsi BBM dalam bauran energi pembangkit listrik masih mencapai 12%. Tetapi pada tahun ini, porsi BBM ditargetkan bisa dipangkas menjadi hanya 8%. Untuk itu, PLN akan terus memperbanyak pemakaian gas dan energi baru terbarukan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menuturkan, penggunaan gas di pembangkit listrik menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik. Dengan menggunakan BBM, BPP listrik bisa mencapai Rp 2.200 per kilowatt hour (kWh), Jumat (1/4).
“Kalau dengan gas (BPP) bisa Rp 1.300-1.400 per kWh, bahkan ada yang bisa lebih rendah lagi Rp 1.200 per kWh,” jelasnya. Sehingga, lanjutnya, PLN bisa menghemat cukup signifikan dengan beralih dari BBM ke gas.
Eksplorasi | Theglobejournal | Aditya