Eksplorasi.id – Manajemen PT PLN (Persero) selama tiga bulan, terhitung 1 Januari hingga 31 Maret 2017 harus menanggung beban kepegawaian sebesar Rp 3,67 triliun, atau sebulan rata-rata sekitar Rp 1,22 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dilansir Eksplorasi.id, beban kepegawaian tersebut terdiri atas imbalan kerja Rp 1,29 triliun, gaji Rp 1,08 triliun, dan tunjangan Rp 541,55 miliar. Kemudian, jasa produksi dan insentif prestasi kerja Rp 96,8 miliar, dan lain-lain Rp 666,02 miliar.
PLN juga mesti menanggung beban usaha lain-lain yang mencapai Rp 1,8 triliun. Rinciannya, honorarium Rp 84,38 miliar, perjalanan dinas Rp 180,71 miliar, dan baca meter Rp 186,19 miliar.
Berikutnya, pengelolaan pelanggan Rp 161,41 miliar, penagihan rekening dan penertiban pemakaian tenaga listrik Rp 146,8 miliar, asuransi Rp 133,92 miliar, dan teknologi informasi Rp 167,35 miliar. Lalu, listrik, gas dan air sebesar Rp 74,67 miliar, serta lain-lain (di bawah lima persen dari jumlah) Rp 667,03 miliar.
Utang
Di sisi lain, perusahaan setrum pelat merah tersebut hingga 31 Maret 2017 ternyata memiliki liabilitas (utang) sehubungan dengan pembelian tenaga listrik, bahan bakar, barang dan jasa sebesar Rp 32,74 triliun.
Utang tersebut terdiri atas pihak berelasi dan pihak ketiga. Rinciannya, utang pihak berelasi sebesar Rp 6,07 triliun terdiri atas pembelian bahan bakar, barang dan jasa sebesar Rp 4,92 triliun, serta pembelian tenaga listrik Rp 1,16 triliun.
Kemudian utang pihak ketiga mencapai Rp 26,67 triliun, terdiri atas pembelian bahan bakar, barang dan jasa Rp 21,07 triliun, dan pembelian tenaga listrik Rp 5,6 triliun.
Reporter : HYN