Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) berkeinginan menambah hak pengelolaan (participating interest/ PI) di Lapangan Menzel Lejmat North (MLN), Aljazair.
Perseroan saat ini ‘hanya’ memiliki saham sebesar 65 persen di lapangan yang berlokasi di Gurun Sahara tersebut. Sementara sisa saham lainnya dipegang oleh Repsol sebesar 35 persen.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang dalam acara Pertamina Energy Forum 2016 di Jakarta, Selasa (13/12).
Ahmad Bambang mengatakan, saat ini kebetulan Repsol sedang dalam kesulitan keuangan dan berencana menjual sahamnya tersebut di MLN.
“Repsol mau jual hak partisipasinya di Lapangan MLN. Kami lagi negosiasi. Dia kan lagi rugi keuangannya. Saat ini Pertamina dan Repsol sedang menegosiasikan harga 35 persen hak kelola tersebut,” kata dia.
Dia menambahkan, Pertamina ingin membeli seluruh milik Repsol sehingga bisa menguasai 100 persen hak kelola di Lapangan MLN. “Mereka (Repsol) mau jual total semuanya (35 persen,” jelas Ahmad Bambang.
Menurut Ahmad Bambang, keinginan Pertamina mengambil semua hak kelola Repsol di Lapangan MLN telah mendapat restu dari Sonatrach, BUMN perminyakan Aljazair, dan pemerintah Aljazair.
Sekedar informasi, Pertamina kini memiliki mayoritas saham di Lapangan MLN melalui anak usahanya, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP). Produksi minyak dari Lapangan MLN tahun ini rata-rata mencapai 15.500 barel per hari (bph).
Lapangan MLN termasuk di dalam Blok 405A dan berlokasi di tengah Gurun Sahara, 800 kilometer (km) dari Kota Alger, 200 km dari perbatasan dengan Libya.
Reporter : Samsul