Eksplorasi.id – Puluhan kepala keluarga di Kampung Rawabadak, Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber, walau hanya berjarak 20 kilometer dari pusat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga kini belum bisa menikmati listrik layaknya daerah lain di wilayah tersebut.
Selama ini, ungkap Ateng (51) seorang warga di Cianjur, Jumat (18/06), untuk penerangan sehari-hari warga terpaksa menempel listrik dengan cara membentangkan kabel hingga ratusan meter dari rumah milik warga di Kampung Pasirranji dan Pasir Pingping yang berjarak ratusan meter dengan penyangga tiang bambu.
Tidak seperti warga lainnya yang menikmati listrik langsung dari PLN, kabel listrik yang membentang ke setiap rumah warga tidak tersambung langsung ke kwh, sehingga tidak memiliki penghambat arus. Bahkan beberapa warga sempat menjadi korban tersengat aliran listrik karena jaringan kabel yang terbentang seadanya dan banyak yang terkelupas dan putus.
“Saya pernah tersengat listrik ketika tengah memperbaiki kabel yang terlepas dari tiang bambu dan jatuh ke jalan. Takut kabel yang putus kena orang yang melintas, saya betulkan dengan alat seadanya,” kata Ateng.
Mendapatkan listrik dengan cara mencantel itu, tutur dia, bentuk kekecewaan warga yang selama puluhan tahun sama sekali tidak mendapat perhatian dari pemerintah desa yang selama ini dijadikan tempat mengadu warga.
“Harapan kami ada jaringan listrik resmi dari PLN untuk penerangan di kampung kami seperti perkampungan lain di Cianjur agar warga dapat berjalan normal ketika malam tiba,” katanya.
Hal senada terucap dari Makmur (63) warga lainnya, yang sejak lama pernah mengajukan permohonan jaringan listrik melalui pihak Desa Salamnunggal, namun tidak pernah mendapat jawaban.
“Memang ada aliran listrik meskipun hanya mencantel inisiatif dari warga yang membuat jaringan menggunakan kabel seadanya yang berasal dari rumah warga di kampung sebelah. Baru beberapa tahun kami berinisiatif membuat jaringan kabel sendiri yang disangga menggunakan tiang dari bambu,” katanya.
Dia dan puluhan KK di wilayah tersebut, berharap PLN dapat mengabulkan keinginan warga untuk mendapat jaringan listrik yang memadai dan tersambung langsung ke setiap rumah. Sehingga warga tidak perlu khawatir terjadinya korsleting atau tersetrum.
Sedangkan Kampung Rawabadak, selain tidak memiliki jaringan listrik yang memadai, terkesan terisolir dari kampung lainnya, terbukti pemukiman warga tersebut jauh dari kesan yang layak dari mulai akses jalan hingga fasilitas umum lainnya seperti sanitasi.
“Karena tidak ada kejelasan dan perhatian dari pemerintah desa, akhirnya warga berinisiatif sendiri melebarkan jalan menuju kampung ini secara swadaya. Harapan lain wilayah kami ini didatangi pejabat dari Pemkab Cianjur,” katanya.
Eksplorasi / Top