Eksplorasi.id – Rencana pemerintah membentuk holding BUMN energi mesti dilakukan secara transparan. Selain transparan, pemerintah juga diminta harus memiliki konsep yang jelas soal holding tersebut.
Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, selama ini rencana pembentukan holding BUMN energi yang digagas pemerintah dibiarkan tertutup tanpa adanya penjelasan ke publik.
“Pemerintah mesti memproses pembentukan holding BUMN energi secara transparan lalu disampaikan ke publik, tidak tertutup. Pembentukan holding harus memiliki tujuan dan konsep yang jelas,” kata dia, Selasa (4/10).
Terpisah, Direktur Penelitian CORE Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan, pembentukan holding BUMN energi juga harus dilakukan dengan persiapan matang.
“Persiapan tidak sekadar penyesuaian regulasi seperti revisi PP No 44/2005. Terpenting adalah perumusan konsep dan peta jalan yang jelas, struktur holding yang tepat, kajian potensi dampak, strategi pendekatan antarpihak yang terlibat untuk menjalin harmonisasi dan sinergi kerja dalam tubuh holding,” jelas dia.
Faisal berkomentar, pembentukan holding juga harus mencontoh pembentukan serupa di negara lain. Misalnya, pembentukan holding BUMN energi di Bulgaria yang mempersiapkan sinergi perusahaan dan infrastruktur sebelum disatukan.
“Target sebelum holding pertama menyatukan perusahaan sejenis.Kedua, mematangkan infrastruktur, baru dibentuk holding. Sekarang Bulgaria pengekspor energi ke beberapa negara di Eropa selatan. Barangkali pola semacam itu bisa dipelajari dan bisa menjadi patokan,” ujar dia.
Faisal juga memberi contoh pembentukan holding di Iran. Penjelasan dia, sektor migas di Iran selama ini dikendalikan oleh Kementerian Perminyakan yang membawahi empat BUMN.
Sebut saja National Iranian Oil Company yang mengelola sektor hulu minyak, National Iranian Gas Company mengelola gas, National Iranian Oil Refining and Distribution Company mengelola hilir minyak, dan National Petrochemical Company yang mengelola industri petrokimia.
“Pembentukan holding memang dapat memperkuat sinergi daya saing. Tapi jika tidak dipersiapkan dengan matang, tidak jarang malah mengakibatkan gesekan antarkepentingan dan pihak,” kata dia.
Reporter : Ponco Sulaksono