Eksplorasi.id – Rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa PT PGN Tbk pada 25 Januari 2018 sepakat adanya perubahan anggaran dasar yang mengalihkan saham milik pemerintah ke PT Pertamina (Persero).
Sementara pengalihan saham Seri B milik pemerintah telah dimiliki Pertamina. Pemegang saham PGN yang menyetujui hasil RUPS luar biasa tersebut kala itu mencapai 77,8 persen.
Sekedar informasi, perubahan anggaran dasar tersebut menjadi jembatan pembentukan holding migas yang telah direncanakan pemerintah. Adanya perubahan itu menjadikan Pertamina induk usaha, sedangkan PGN menjadi anak perusahaan Pertamina.
Sementara anak usaha Pertamina yang memiliki usaha sejenis dengan PGN, yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas), dialihkan kepemilikannya ke PGN.
Tidak lama berselang, pada 3 Juli 2018, PGN resmi terintegrasi dengan Pertagas. Pengambilan saham mayoritas Pertagas oleh PGN kala itu ditaksir memiliki nilai nominal sebesar Rp 16,6 triliun serta ditempatkan dan disetor dalam Pertagas.
Proses pengambilalihan saham Pertagas oleh PGN ini telah dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) pada 29 Juni 2018, antara Pertamina dengan PGN.
Nilai transaksi tersebut merupakan harga pembelian untuk 2.591.099 lembar saham yang dimiliki oleh Pertamina dalam Pertagas, di mana PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas sudah dikeluarkan dari buku Pertagas, sehingga hanya terdapat PT Pertagas Niaga sebagai anak usaha di dalam buku Pertagas.
Di sisi lain, banyak publik yang ingin mengetahui komposisi saham PGN saat ini. Eksplorasi.id merangkum para pemegang saham PGN berdasarkan kepemilikan per 30 Juni 2019, dengan posisi 20 teratas.
Adapun pemegang saham PGN saat ini adalah, PT Pertamina (Persero) kini memiliki 56,96 persen saham di PGN, diikuti oleh BPJS Ketenagakerjaan 3,75 persen, BlackRock Investment Mgt-Index (San Fransisco) 1,78 persen, dan Investec Asset Mgt (London) 1,67 persen.
Kemudian, Vanguard Group (Philadelphia) 1,58 persen, Petroliam Nasional Berhad (Kuala Lumpur) 1,27 persen, Edgbaston Investment Partners (London) 1,25 persen, Eastspring Investments 1,24 persen, dan Norges Bank Investment Mgt (Oslo) 0,98 persen.
Berikutnya, Saudi Arabian Monetary Authority (Riyadh) 0,70 persen, GIC (Singapura) 0,54 persen, APG Asset Mgt Asia (Hong Kong) 0,54 persen, Mandiri Investasi 0,54 persen, Polunin Capital Partners (London) 0,53 persen, dan Abu Dhabi Investment Authority (Abu Dhabi) 0,52 persen.
Lalu, State Street Global Advisors (Boston) 0,51 persen, Schroder Investment Mgt 0,50 persen, AIA Indonesia 0,49 persen, BlackRock Investment Mgt-Index (London) 0,48 persen, dan Dimensional Fund Advisors (Sydney) 0,48 persen.
Reporter: Sam.