• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 2, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home GAS

Bermodal Pipa 200 Meter, ‘Trader’ Gas Ini Tak Mau Dicap Modal Dengkul

by Eksplorasi.id
18 September 2016
in GAS
0
Bermodal Pipa 200 Meter, ‘Trader’ Gas Ini Tak Mau Dicap Modal Dengkul

PT Gresik Migas | Foto : Istimewa

0
SHARES
138
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Mahalnya harga gas di Tanah Air acap kali dikaitkan dengan trader gas modal dengkul, alias trader yang tidak memiliki jaringan infrastruktur pipa gas.

PT Gresik Migas | Foto : Istimewa
PT Gresik Migas | Foto : Istimewa

Uniknya, ada trader gas yang hanya membangun pipa gas sepanjang 200 meter namun telah mengklaim membangun infrastruktur gas, dan ogah dicap bagian dari trader modal dengkul.

“Tidak semua trader hanya bermodal dengkul dalam mengambil keuntungan dari bisnis gas. Kami punya jaringan pipa gas meskipun hanya 200 meter,” kata Bukhari, direktur utama PT Gresik Migas dalam ‘Diskusi Energi Kita’ di Hall Dewan Pers, Jakarta, Minggu (18/9).

Gresik Migas adalah BUMD yang sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Gresik. Bukhari menjelaskan, pipa tersebut untuk menyalurkan gas ketiga industri di Gresik dari West Madura Offshore (WMO) milik PT Pertamina (Persero).

“Pipa itu mendarat di Gresik kemudian pasarnya juga ada di Gresik. Pipa paling 200 meter doang ditambah bangun stasiun metric (stasiun pengukuran),” jelas dia.

Menurut Bukhari, Gresik Migas mengambil margin keuntungan hanya USD 0,5 per MMBtu dengan harga beli dari Pertamina sebesar USD 7,99 per MMBtu.

“Kami ambil untung sedikit, cuma USD 0,5 per MMBtu setelah kami membelinya seharga USD 7,99 per MMBtu dari WMO. Kami langsung jual ke end user dengan harga USD 8,4 per MMBtu,” ungkap dia.

Bukhari menegaskan, meskipun hanya membangun pipa sepanjang 200 meter, namun Gresik Migas harus menyewa lagi pipa transmisi atau pipa utama yang mengalirkan gas dari sumur pengeboran ke end user.

“Kami saat itu investasi sekitar USD 2 juta hingga USD 3 juta. Kami diuntungkan secara geografis, karena KKKS itu ada di depan kami tanpa ada pipa transmisi. Kami langsung ada di depan situ. Industri yang kami layani kecil, paling cuma tiga,” ujar dia.

Bukhari | Foto : PT Gresik Migas
Bukhari | Foto : PT Gresik Migas

Di singgung soal kondisi tersebut (trader) menyebabkan adanya pengeluaran ganda yang mesti ditanggung end user, karena adanya biaya penggunaan pipa transmisi baru pipa distribusi milik trader seperti milik Gresik Migas, Bukhari membantah tudingan tersebut.

Versi Bukhari, trader gas seperi Gresik Migas bukan bisnis tanpa risiko. Sebab, dia harus membeli gas dalam jumlah banyak kepada produsen.

“Trader harus menalangi biaya gas yang belakangan ini sepi pembeli. Risiko dengan membeli gas dalam jumlah banyak harus kami ambil lalu kami jual eceran,” ungkap dia.

Bukhari menerangkan, di sanalah fungsi niaga terjadi. Dia juga mengatakan bahwa pihak industri enggan membeli langsung dari hulu dikarenakan sudah mahalnya harga gas di hulu.

Dia pun kini tengah coba melakukan negosiasi dengan pihak produsen agar mau menurunkan harga gas di bawah USD 6 per MMBtu. Sebab, sejumlah industri di wilayah Gresik, Jawa Timur ingin harga gas saat ini turun, karena harga gasnya sudah terlalu tinggi.

“Kami minta dengan hulu, hulu jangan segitu deh (harganya). Bagaimana bisa jual ke saya USD 7,99 per MMBtu, sedangkan industri minta di bawah USD 6 per MMBtu,” ujarnya.

Reporter : Ponco Sulaksono

 

 

Tags: gasheadlineModal DengkulPT Gresik MigasTrader
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Medco Perpanjang Kontrak di Blok Lematang

Medco Selangkah Lagi Akuisisi Blok B South Natuna Milik ConocoPhillips

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Total Listrik NTT 148,04 MW Cadangan 6.59 MW

Mimpi Megaproyek 35 Ribu MW, Menanti Godot Bernama PLN

8 tahun ago
Pengenaan Cukai BBM akan Tekan Konsumsi dan Dorong EBT

Pengenaan Cukai BBM akan Tekan Konsumsi dan Dorong EBT

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Dua BUMN Bangun PLTMH Senilai Rp 460 Miliar

    PLN Kembangkan Energi Mikro Hidro Di Sumba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 38 Kota Berpotensi Dibangun Jaringan Gas Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jonan Akan Wajibkan SPBU Milik Asing Jual BBM dengan Satu Harga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Melimpah Batubara di Kolaka Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In