Eksplorasi.id – Perusahaan jasa penunjang minyak dan gas (migas), PT Elnusa Tbk bakal fokus melakukan diversifikasi bisnisnya di tahun ini. Jika sebelumnya Elnusa banyak menggarap jasa penunjang migas kini mereka menjajal bisnis pembangkit listrik dan bisnis jasa survei seismik.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Utama Elnusa, Tolingul Anwar.
Menurut dirinya, bisnis baru ini akan digarap lantaran bisnis pengeboran dan penyewaan rig migas yang selama ini Elnusa geluti sedang lesu.
Anwar menjelaskan, bisnis pembangkit setrum ini mereka lakukan demi memanfaatkan gas buang atau flare gas dari kilang liquefied petroleum gas (LPG) dan liquefied natural gas LNG yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi.
“Selama ini, flare tersebut terbuang begitu saja. Apalagi, flare gas saat ini sudah bisa menjadi bahan baku LPG dari Sumur Sukawati, Blok Tuban, Jawa Timur. Rencananya, proyek pembangkit yang memanfaatkan flare gas ini akan tersebar diseluruh Indonesia,” ujarnya.
Anwar mengungkapkan, potensi flare gas yang keluar dari sumur–sumur migas yang ada di Indonesia mencapai 200 mmscfd. Sebagai gambaran, flare gas 0,7 mmscfd sudah bisa membuat pembangkit bertenaga 700 Kilo Volt Ampere (kVA).
Namun, hingga kini dirinya masih merahasiakan mitranya dari luar negeri, Selain itu, perincian kebutuhan investasi untuk membangun pembangkit berbahan bakar flare ini juga masih belum diungkapkan lebih lanjut lagi.
Eksplorasi | Beritasatu | Aditya