• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 23, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MIGAS

Blok East Kalimantan Dilelang, Pengamat: Ini untuk Kepentingan Siapa?

by Eksplorasi.id
2 Oktober 2017
in MIGAS
0
Berminat Bangun Pembangkit Listrik, Pertamina Ikut Lelang PLTGU

Ilustrasi lelang. |Foto : Istimewa.

0
SHARES
79
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Ilustrasi lelang. |Foto : Istimewa.
Ilustrasi lelang. |Foto : Istimewa.

Eksplorasi.id – Keputusan Kementerian ESDM akan segera melelang Blok East Kalimantan dipertanyakan. Pasalnya, langkah tersebut dinilai sebuah keputusan yang tergesa-gesa. Sebab, kontrak Chevron Indonesia Company di blok itu baru akan habis pada Oktober 2018.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, langkah gegabah melelang Blok East Kalimantan dengan segera akan merugikan Indonesia.

“Ini sebenarnya (lelang Blok East Kalimanyan) untuk kepentingan siapa? Kalau alasannya untuk menjaga ketahanan energi nasional, tentu hal itu bertolak belakang, karena telah mengesampingkan peranan hak Pertamina,” kata dia di Jakarta, belum lama ini.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar pada Jumat (22/9) di Jakarta mengatakan, keputusan melelang Blok East Kalimantan karena menindaklanjuti keputusan Pertamina yang akan mengembalikan blok itu.

Archandra berkomentar, sebenarnya pihaknya belum menerima surat resmi dari Pertamina soal kelanjutan rencana pengelolaan Blok East Kalimantan. Namun, sepengertian dia, Pertamina memang akan mengembalikan blok tersebut.

“Enggak ada waktu kami untuk tidak melelang secepatnya. Saat ini ada beberapa perusahaan yang memang tertarik untuk mengelola kontrak blok tersebut,” jelas dia.

Archandra pun pada Rabu (5/7) pernah mengungkapkan, dari delapan blok terminasi yang diserahkan pengelolaannya hanya Blok East Kalimantan saja yang tidak ekonomis jika menggunakan skema gross split.

“Dari tujuh blok yang dinyatakan ekonomis, ada blok yang meminta tambahan bagi hasil. Minta (penambahan) cuma lima persen yang boleh. Lainnya clear, tidak ada lagi perdebatan. Gross split dibikin supaya tidak ada perdebatan,” ujar dia.

Yusri Usman menilai, sikap Archandra tersebut terkesan tidak berpihak kepada Pertamina. Semestinya, imbuh dia, Kementerian ESDM memberikan waktu tambahan bagi Pertamina untuk mengevaluasi kembali segi keekonomiannya.

“Bukan malah seakan mengancam untuk segera melelang blok itu. Seandainya Achandra peduli terhadap program ketahanan energi nasional sesuai kebijakan presiden, harusnya menugaskan Pertamina mengelola blok itu,” terang dia.

Dia menambahkan, Archandra bisa meminta Pertamina melakukan beberapa simulasi keekonomian yang harus bisa ekonomis, termasuk bila perlu mengurangi bagian negara. “Pertamina kan juga perusahaan milik negara,” ucap dia.

Yusri berpendapat, adanya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 52/2017 tentang Perubahan Atas Permen ESDM No 08/2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split menjadi bukti bahwa skema itu sebenarnya tidak ekonomis.

“Permen itu katanya diterbitkan untuk lebih menarik investor di sektor hulu migas. Maka secara akal sehat seharusnya dengan adanya ketentuan baru itu Achandra selayaknya memberikan kesempatan lagi kepada Pertamina untuk mengkaji ulang keekonomiannya,” katanya.

Reporter : Sam

Tags: Archandra TaharBlok East KalimantanheadlinelelangYusri Usman
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Jokowi Diminta Segera Tetapkan Menteri ESDM Definitif

Kementerian ESDM Diminta Selalu Berpihak kepada BUMN Energi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Harga Minyak Menguat 0,17%

Pasokan AS Turun, Harga Minyak Terangkat

9 tahun ago
Hingga 2024, PLN Bangun 53 Gardu Induk Jakarta-Banten

PLN Didesak Tuntaskan Kompensasi Lahan SUTT

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Edwin Hidayat Abdullah Ditunjuk Sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gas Terbaru Pertamina Meluncur di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangkit Listrik Minihidro di Solok ini Bisa Hasilkan Listrik 12 MW

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In