Eksplorasi.id – Untuk ikut membantu pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan percepatan produksi pangan Nasional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pupuk PT Petrokimia Gresik (PKG) mengembangkan benih padi hibrida varietas Hipa 18.
Benih tersebut mempunyai keunggulan lebih tahan terhadap penyakit blas, hama wereng dan waktu panen yang lebih singkat serta bulir padi yang dihasilkan lebih banyak ditambah tekstur nasi yang dihasilkan padi tersebut lebih pulen.
Dirut Petrokimia Gresik, Nugroho Christijanto mengatakan jika inovasi dan pengembangan benih merupakan salah satu komponen utama pencapaian swasembada pangan karena benih sangat mempengaruhi hasil panen, maka dari itu pihaknya mengembangkan benih padi hibrida varietas Hipa 18 yang merupakan benih padi kedua yang dikembangkan bersama Balai Besar Penelitian Tanaman Padi setelah sebelumnya pihaknya mengembangkan bibit padi Petroseed. “Kita punya dua (bibit unggul), pertama Petroseed yang babonannya Ciherang, kedua yang ini, hibrida,” kata Nugroho, Senin (14/3).
Berdasarkan hasil panen ubinan (14 meter persegi) pada lahan demplot seluas 0,7 hektar di Desa Mernek dapat menghasilnya sekitar 13 ton per hektar. Tapi jika hasil panen ubinan tersebut dikurangi dengan ukuran tanggul dan sebagainya, hasil panen padi Hipa 18 diperkirakan bisa mencapai 10,7 ton per hektar.
Eksplorasi | Kompas | Aditya