Eksplorasi.id – Sejumlah pihak digadang-gadang akan menjadi direktur utama (dirut) di PT PGN Tbk (Persero) menggantikan Hendi Prio Santoso yang akan segera habis masa jabatannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Eksplorasi.id, rencananya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PGN akan digelar oleh Kementerian ESDM pada Kamis (4/5).
Sumber Eksplorasi.id di Kementerian BUMN mengungkapkan, sejumlah nama telah dipanggil untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
Menurut sumber, mayoritas calon dirut PGN berasal dari eksternal, terutama dari PT Pertamina (Persero). “Misalnya Dwi Wahyu Daryoto, Yenni Andayani, Gigih Prakoso Soewarto, dan Salis Subhi Aprilian. Namun yang telah menjalani fit and proper test baru Gigih Prakoso,” kata sumber kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Minggu (30/4).
Dwi Wahyu Daryoto saat ini masih menjabat sebagai direktur SDM, Teknologi Informasi dan Umum di Pertamina. Sedangkan Yenni Andayani duduk sebagai direktur Gas Pertamina.
Sementara Gigih Prakoso merupakan komisaris utama (komut) di PT Pertamina Patra Niaga, dan Salis S Aprilian adalah direktur utama (dirut) di PT Badak NGL.
“Di luar nama-nama dari Pertamina, ada juga nama Gusrizal yang kini duduk sebagai direktur Investasi PT Pupuk Indonesia (Persero) merangkap komut di PT Pupuk Kujang,” ujar sumber.
Sumber menambahkan, ada juga nama Jobi Triananda Hasjim yang kini menjabat dirut PT Rekayasa Industri (Persero). “Gusrizal dan Jobi juga telah menjalani fit and proper test,” jelas sumber.
Berdasarkan catatan Eksplorasi.id, Dwi Wahyu Daryoto, ternyata tidak lulus asesmen kompetensi bakal calon direktur BUMN.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh Eksplorasi.id, asesmen yang dilakukan PPM Manajemen tertanggal 30 November 2014, Dwi Daryoto masuk kategori tidak disarankan untuk dipilih menjadi direktur BUMN.
Dwi Daryoto hanya memeroleh nilai 2,45 dari global standar. Bahkan nilainya jauh dari kategori yang tidak disarankan, yakni 2,64.
Baca juga :
Yenni Andayani menjabat direktur Gas Pertamina sejak 2 Desember 2016. Dia juga pernah dipercaya untuk memegang posisi sebagai dirut PT Nusantara Gas Company Services di Osaka, Jepang.
Jabatan lain yang pernah dipegang Yenni adalah dirut PT Donggi-Senoro LNG (2009-2012) dan SVP Gas and Power, Direktorat Gas Pertamina (2013-2014). Terhitung 3 Februari 2017, Yenni juga pernah menjadi pelaksana tugas dirut Pertamina.
Sementara Salis S Aprilian, seabrek jabatan pernah dia pegang. Misalnya, dirut PT Pertamina EP Cepu (Juni 2008-November 2008), dirut PT Pertamina EP (Desember 2008-Maret 2011), dan SVP Upstream Strategic Planning Pertamina (April 2011-Oktober 2011).
Kemudian, dirut PT Pertamina Hulu Energi (November 2011-Januari 2013), SVP Gas & Power Pertamina (Februari 2013-Agustus 2013), SVP Gas Engineering & Operation Management Pertamina (Agustus 2013-Desember 2014), komut PT Arun NGL (Juli 2014-Desember 2014), dan komisaris PT Pertagas Niaga (September 2014-sekarang).
Gigih Prakoso sebelum duduk sebagai komut di Pertamina Patra Niaga, dia pernah mengemban sejumlah tugas. Misalnya, VP Keuangan Hilir Dit Keuangan Kantor Pusat Pertamina (2008–2010), dan VP Corporate Strategic Planning Dit Inv Plan & RM Kantor Pusat Pertamina (2011–2012).
Jabatan lainnya, VP Corporate Strategic Planning & Transformation Dit Inv Plan & RM Kantor Pusat Pertamina (1999-2012), leader BTP Implementasi SAP (2006-2009), team leader BTP BOD Control Room (2011), dan team member Pertamina Global Bond.
Sedangkan Gusrizal, sebelum di Pupuk Indonesia dan Pupuk Kujang, dia juga pernah menjabat sebagai komut di PT Pertamina Tongkang, (2009-2012), komut PT Patra Teknik (2010-2013), komut PT Badak NGL , dan komut Pertamina EP (2011-2012).
Sedangkan Jobi Triananda Hasjim, sebelum duduk sebagai dirut di Rekayasa Industri dia pernah menjabat sebagai direktur Pengusahaan PGN.
Pertanyaannya kemudian, apakah saat ini tidak ada dari internal PGN yang saat ini duduk sebagai direksi yang cukup mumpuni untuk menggantikan posisi Hendi Prio?
Reporter : HYN
Comments 1