Eksplorasi.id – Salah satu anak usaha PT PGN Tbk (Persero), PT Saka Energi Indonesia, sejak 2005 telah menjadi operator di Blok Wokam II yang berlokasi di Laut Arafura di Papua.
Sebelumnya, hak pengelolaan (participating interest/PI) Blok Wokam II dikuasai oleh Murphy Oil. Kemudian, Saka membeli 100 persen hak kelola ladang migas seluas 988,57 km2 tersebut dari Murphy Oil.
Saat ini, Saka sedang melanjutkan kegiatan eksplorasi untuk mencari cadangan migas di Blok Wokam II. Rencananya, pengeboran sumur eksplorasi ditargetkan mulai dilakukan pada 2018. Saka kini tengah melakukan studi untuk persiapan.
“Ini (Blok Wokam II) dulu punya Murphy Oil. Kami ambil. Datanya sudah lengkap, ada 3D seismiknya. Kami lagi studi, semoga tahun ini selesai, tahun depan kami bor,” kata Direktur Utama Saka Energi Tumbur Parlindungan di Jakarta, Kamis (18/5).
Tumbur menjelaskan, pihaknya menyiapkan dana hingga USD 10 juta untuk melakukan pengeboran satu sumur eksplorasi. Jika sukses menemukan cadangan migas, Blok Wokam II mulai berproduksi sekitar 10 tahun lagi.
SelainBlok Wokam II, Saka ternyata juga memiliki hak kelola di sejumlah blok migas lain di dalam negeri. Sebut saja Blok Bangkanai (30 persen), West Bangkanai (30 persen), Sanga Sanga (26,25 persen), Muara Bakau (11,66 persen), Ketapang (20 persen), Pangkah (100 persen), Muriah (20 persen), Southeast Sumatera (8,91 persen), dan South Sesulu (100 persen).
Di luar negeri, Saka juga mencari gas hingga ke lepas pantai Texas, Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam tersebut, Saka memegang 36 persen hak kelola Blok Fasken sejak 2014.
Fasken memiliki kandungan shale gas hingga sekitar satu triliun kaki kubik (tcf) gas. Infrastruktur pipa gas yang mendukung lapangan ini memiliki kapasitas hingga 250 MMscfd dan dapat melalui LNG plant (kilang LNG) yang ada di Texas.
Saka membentuk perusahaan patungan (joint venture/ JV) bersama Swift Energy sejak Juli 2014 untuk mengembangkan Blok Fasken. Swift Energy memiliki 64 persen di blok tersebut. Perusahaan patungan tersebut akan beroperasi sampai akhir produksi shale gas dari blok tersebut.
Reporter : Sam