Eksplorasi.id – Perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS), Chevron berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 800 karyawan tahun ini di Thailand. Hal ini untuk memotong USD500 juta dalam biaya bisnis di Thailand di tengah penurunan harga minyak global.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/6/2016) Chevron telah memangkas biaya di seluruh dunia tetapi tetap tidak cukup untuk mencegah kerugian terbesar dalam 15 tahun.
Chevron merupakan produsen minyak dan gas terbesar di Thailand, memasok sekitar setengah dari permintaan gas alam di negara Asia Tenggara. Thailand bergantung pada gas untuk bahan bakar sekitar 60% dari kapasitas pembangkit listrik.
Chevron Thailand Eksplorasi dan Presiden Produksi Pairoj Kaweeyanun mengatakan, PHK ini tidak akan memengaruhi produksi perusahaan. “Pemotongan akan membantu perusahaan untuk melanjutkan operasi di Thailand,” katanya.
menurutnya, Chevron berencana melakukan penghematan sebesar USD500 juta di Thailand tahun ini dan PHK ini akan berlaku pada 1 Agustus. Chevron Thailand mempekerjakan sekitar 2.200 staf dan lain 1.700 kontraktor.
Pemotongan karyawan selain merumahkan awal tahun ini sekitar 100 staf, sebagian besar adalah ekspatriat. Chevron mengoperasikan beberapa blok minyak dan lisensi gas di Teluk Thailand dan dalam diskusi dengan pemerintah Thailand memperpanjang konsesi 2022-2023.
Chevron telah mengajukan proposal ke kementerian energi pada konsesi dan berharap keputusan pemerintah pada awal 2017 untuk memastikan bisa membuat investasi yang diperlukan untuk mempertahankan produksi.
Eksplorasi | Aditya | Antara