Eksplorasi.id – Yayasan Politeknik Chevron Riau resmi menerima hibah aset Kampus Politeknik Caltex Riau yang merupakan barang milik negara eks Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Chevron Pasific Indonesia senilai Rp 50 miliar.
Penghibahan aset dilakukan oleh Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara (PPBMN) Kementerian ESDM di Pekanbaru, Kamis (25/8). Penandatanganan Berita Acara Hibah dilakukan oleh Kepala PPBMN, Zainal Arifin dan Ketua Umum Pengurus YPCR, Robinar Djajadisastra.
“Prosesnya hanya 1,5 tahun, diusulkan ke Kementerian Keuangan dan diteruskan ke Presiden pada Februari 2016. Karena ini lebih dari Rp 10 miliar harus persetujuan presiden,” kata Zainal Arifin.
Aset yang dihibahkan berupa lima unit gedung, sejumlah peralatan dan komputer. Lima unit gedung terdiri dari kampus utama, masjid, rumah tamu, pusat kegiatan mahasiswa, dan tempat praktek. Aset tersebut selama ini dikelola YPCR, yayasan bersifat independen dan non komersial.
PCR secara resmi beroperasi pada 2001 atas prakarsa Pemerintah Provinsi Riau dan PT CPI nelalui anggaran pembangunan yang disetujui Pertamina-BPPKA, sekarang bernama SKK Migas.
Kampus dibangun di atas lahan seluas 15 hektare yang disediakan Pemprov Riau dan Chevron melaksanakan pembangunan fisik, mengurus izin pendirian, dan mengelola kampus tersebut hingga mandiri.
“PCR merupakan contoh nyata kemitraan yang sukses antara pemerintah daerah, SKK Migas dan pelaku industri hulu migas dalam turut meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia tempatan yang mandiri dan siap pakai,” ujar General Manager Government Affairs and Operations Support PT CPI, Sukamto Tamrin.
PCR mulai menerima mahasiswa pada 31 Agustus 2001 berbekal izin dari Dirjen Perguruan Tinggi pada Juni dengan jumlah mahasiswa 175 orang. Bamgunan saat itu masih belum ada atau nol meter. Dengan pendanaan Chevron akhirnya selesai tahun 2003 dan terus berkembang hingga 12 ribu meter.
Kampus teknik ini menawarkan program akademik yang berorientasi pada kebutuhan tenaga kerja unggul dan profesional di dunia industri dan bisnis. Program studi yang dibuka merupakan hasil studi bidang-bidang yang menjadi minat pelajar di Riau dan kebutuhan pasar kerja.
Dalam tempo enam tahun, tepatnya sejak 1 Januari 2007, PCR sudah mampu membiayai operasionalnya sendiri dan pengelolaan selanjutnya dipercayakan kepada YPCR.
Reporter : Said Dharma Setiawan (Riau)