Eksplorasi.id – Rencana pemerintah melalui Kementerian ESDM akan memangkas cost recovery mendapat penolakan dari SKK Migas. Alasan SKK Migas menolak rencana tersebut karena hal itu bukan solusi utama untuk mendongkrat lifting migas.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menegaskan, pihaknya sangat keberatan atas rencana pemerintah memangkas cost recovery. “Terminologi cost recovery itu lebih pantas disebut investment recovery. Memangkas cost recovery artinya sama saja dengan memangkas dana investasi,” tegas dia dalam rapat kerja antara Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR di Gedung MPR/DPR, Kamis (20/10).
Amien menjelaskan,besaran dalam cost recovery sebenarnya adalah besaran investasi. Dia berkomentar, jika cost recovery dipotong itu sama saja memotong biaya investasi. “Ini berdampak negatif bagi industri hulu migas ataupun industri pendukung,” jelas dia.
Menurut Amien, ke depan yang menjadi tantangan bukan memotong cost recovery atau mengurangi investasi, melainkan bagaimana mengurangi expenditure terkait dengan investasi tersebut efisien. “Jangan ada pembengkakan, bribery-nya, mark-up, kuncinya itu,” ujar dia.
Sekedar informasi, sebelumnnya pemerintah telah berencana merevisi Peraturan Pemerintah No 79/2010 tentang Biaya Operasional yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Bahkan, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan penurunan cost recovery pada tahun ini sampai menyentuh level USD 10,5 miliar. Menteri ESDM Ignasius Jonan pun menyetujui usulan dari Menteri Luhut tersebut.
Reporter : Ponco s