Eksplorasi.id – Perusahaan minyak dan gas skala internasional ConocoPhillips berupaya terus menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk pelatihan pengelolaan tambak ikan air tawar di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pelatihan pengelolaan tambak yang telah berjalan sejak 2014 akan dilanjutkan, bahkan dikembangkan lebih luas lagi guna mendukung pemanfaatan potensi perikanan di Bumi Serasan Sekate itu yang belum tergarap secara maksimal, kata Vice President ConocoPhillips Joang Laksanto di Palembang, Jumat (29/7).
Untuk mendukung pemanfaatan potensi perikanan di daerah operasional perusahaan energi itu, pihaknya menyiapkan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) berupaya keterampilan budi daya ikan air tawar.
Salah satu dari 17 kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Selatan itu memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Namun, kata dia, potensi itu belum dikelola secara maksimal terbukti kebutuhan ikan masyarakatnya masih dipenuhi dari kabupaten lain, bahkan provinsi terdekat, seperti Jambi.
Untuk memanfaatkan potensi perikanan daerah ini, pihaknya berupaya membekali masyarakat keterampilan budi daya ikan dengan mendatangkan ahli budi daya ikan dari sejumlah lembaga dan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Dengan adanya program CSR membentuk kelompok pengelola tambak dan pelatihan budi daya ikan itu, kata dia, sejumlah warga yang dibina telah merasakan hasilnya.
Salah satu contoh, masyarakat di Desa Suka Maju, Kecamatan Babat Supat pada awal program CSR itu dijalankan tidak banyak yang tertarik mengelola tambak ikan lele, nila, dan patin.
Awalnya hanya ada 15 kelompok masyarakat yang tertarik mengikuti program CSR budi daya ikan. Namun, setelah program tersebut berjalan dengan baik dan memberikan penghasilan yang relatif cukup besar kepada masyarakat, kini berkembang menjadi 86 kelompok.
Melihat program tersebut relatif cukup diminati dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di sekitar daerah operasional perusahaan energi ini, pihaknya akan mencoba mengembangkan program tersebut sehingga diharapkan kebutuhan ikan masyarakat daerah ini dapat dipenuhi sendiri, bahkan bisa dipasok ke daerah lain di dalam dan luar Sumatera Selatan, ujar Joang.
Sementara itu, penerima bantuan program CSR budi daya ikan, Sunardi, menambahkan bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan energi tersebut diharapkan dapat terus dikembangkan karena memberikan manfaat yang sangat besar bagi peningkatan taraf hidup masyarakat.
Melalui program itu, masyarakat di Desa Suka Maju tidak hanya mampu mengelola tambak plastik/terpal dan tanah, tetapi juga mampu melakukan kegiatan usaha budi daya ikan dengan membuat kolam pembenihan.
Selain untuk memenuhi kebutuhan tambak sendiri, benih ikan yang dihasilkan masyarakat desa ini juga dijual kepada masyarakat desa lainnya bahkan ke kabupaten dan provinsi tetangga, seperti Jambi, kata dia pula.
Eksplorasi/Top