Eksplorasi.id – – Realisasi penggunaan bahan bakar minyak jenis pertalite di Sumatera Selatan masih rendah karena hanya mampu menggeser penggunaan BBM subsidi premium sebesar 15 persen.
General Manajer Pertamina Marketing Operasional Regional II Sumatera Bagian Selatan Herman M Zaini di Palembang, Selasa, mengatakan rendahnya minat masyarakat menggunakan BBM nonsubsidi ini karena sudah terbiasa membeli produk subsidi.
“Dari sisi harga hanya selisih tidak sampai Rp500 jika dibandingkan dengan harga premium bersubdisi. Malahan harga pertalite saat ini sama dengan harga premium ketika belum diturunkan pemerintah yakni Rp7.300 liter,” kata dia.
Karena itu, seharusnya penurunan harga BBM ini menjadi momentum masyarakat untuk menggunakan pertalite dengan kadar oktan (Research Octane Number/RON) 90 yang secara spesifikasi kandungan lebih baik dari premium RON 88.
“Sebenarnya membeli pertalite ini lebih irit, dan lebih ramah lingkungan. Satu lagi, banyak yang masyarakat tidak tahu bahwa kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor dalam aturannya sudah tidak boleh lagi memakai BBM dengan RON dibawah 90 terkait dengan keawetan mesin,” katanya seusai menghadiri acara pemberian penghargaan Markplus.
Untuk itu, Pertamina meningkatkan sosialisasi ke masyarakat mengenai manfaat lebih dari penggunaan pertalite ini.
Salah satunya dengan memberikan kupon berhadiah sepeda motor setiap pembelian tiga liter pertalite.
EKsplorasi | Antara | Epung