Eksplorasi.id – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mendukung penuh adanya rencana holding BUMN energi. Hal itu dikatakannya di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (31/5).
Dia pun mengungkapkan bahwa holding-isasi akan meningkatkan aset milik. Alasannya, holding akan dipimpin oleh perusahaan yang 100 persen milik negara.
“Holding akan meningkatkan aset USD 150 juta hingga Rp 200 juta. Laba bersih dan pajak juga akan berdampak secara signifikan,” kata Dwi.
Dia menambahkan, holding pun berpotensi bisa menghemat belanja modal hingga mencapai USD 1,3 miliar selama lima tahun. “Dana dari penghematan bisa untuk membeli aset ladang minyak dengan produksi mencapai 150 ribu barel per hari,” ujar dia.
Kemudian, lanjud Dwi, dampak lain dari holding adalah aset negara akan bertambah sebesar USD 41,3 miliar selama lima tahun. Namun, imbu dia, dirinya mengakui proses hukum dalam pembentukan holding tidak mudah, tetapi manfaat dari pembentukan ini sangat besar untuk masyarakat Indonesia.
“Seperti di Amerika, ada dua perusahaan milik negara yang ikut tender tetapi main tinggi-tinggian harga, padahal mereka merugi. Sehingga, tidak efisien kalau jalan sendiri-sendiri,” ungkap Dwi.
Perusahaan tersebut, terang Dwi, kemudian disatukan dalam bentuk holding. Sehingga, aset perusahaan yang dulu hanya Rp 8 triliun menjadi Rp 90 triliun atau naik 11 kali lipat.
Contoh lain, perusahaan holding Semen Indonesia. Semen Indonesia awalnya tidak bisa mengalahkan produksi dan penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa. Saat ini, Semen Indonesia menguasai pasar semen di Tanah Air. “Itu contoh konkret dalam adanya pembentukan holding,” katanya.
Ponco | Mdk