Eksplorasi.id – Dinas perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar tradisonal terkait ada dugaan peredaran minyak goreng dioplosan dengan minyak mentah di jual secara bebas di wilayah itu.
Kepala Dinas perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disprindagkop) Kabupaten Musirawas Utara Purnamawati Siregar, Minggu mengatakan pihaknya langsung menindak lajuti informasi tersebut bersama Satpol PP turun ke pasar-pasar dan agen minyak goreng wilayah itu.
Ia mengatakan sebelumnya ada laporan dari masyarakat bahwa mereka membeli minyak goreng curah diduga bercampur minyak kelapa sawit mentah, sehingga bila dimasak berbeda dengan sebelumnya.
Untung saja sebagian masyarakt sudah mengerti terhadap minyak goreng curah asli dan diduga ada campuran (oplosan), sehingga sebagain besar minyak yang diragukan itu tidak dikunsumsi.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut pihaknya mengimbau kepada seluruh pedagang pengecer agar lebih teliti membeli minyak goreng curah dari pedagang besar (distributor) jangan sampai merugikan konsumen yaitu masyarakat kecil.
Selain itu para konsumen juga diimbau untuk berhati-hati dan teliti saat membeli minyak goreng tersebut, jadilah konsumen yang cerdas dan lebih selektif dalam berbelanja.
Berdasarkan hasil intograsi terhadap agen di beberapa pasar antara lain pasar tradisonal Lawang Agung di Kecamatan Rupit, mereka mengatakan minyak diduga oplosan itu dibeli dari pedagang besar dari Jambi dan Kota Palembang, saat itu juga langsung diambil sampelnya untuk dicek di dinas kesehatan setempat.
Bila hasilnya nanti ternyata ada campuran, maka pihaknya akan melaporkan ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kota Lubuklinggau, bila perlu dilaporkan ke Polres.
“Kita akan mengumumkan sampel minyak goreng itu ke masyarakat umum melalui media massa atau perangkat elektronik lainnya untuk membuat efek jera terhadap pelaku pengoplosan tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya ada laporan dari beberapa konsumen bahwa diduga minyak yang dibelinya dari pasar Lawang Agung itu diduga dioplos dengan minyak mentah, sampel dari beberapa agen minyak goreng itu nantinya langsung di cek di Dinas Kesehatan setempat,” katanya.
Arniati (35) salah seorang ibu rumah tangga di Kcamatan Rupit mengaku minyak goreng yang dibelinya itu hingga saat ini tidak digunakan, karena merasa ragu saat mau menggoreng ikan asin, minyak itu menimbulkan buih putih dan berbau tidak sedap.
“Akibat ragu itu maka kami mencari minyak goreng kemasan, sedangkan harga minyak diduga oplosan itu harganya sangat murah dan banyak dibeli masyarakat termasuk dirinya,” ujarnya.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya