Eksplorasi.id – Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Denpasar, Bali, mengumpulkan agen dan pangkalan elpiji setempat untuk mengidentifikasi masalah distribusi dan harga menjelang Lebaran.
“Kami berusaha memberikan nuansa terkait gas sesuai dengan harapan pemerintah agar harganya tidak lebih dari Rp14.500,” kata Ketua TPID Denpasar Anak Agung Rai Iswara di Denpasar, Senin.
Ia meminta Pertamina, agen dan pangkalan elpiji yang beroperasi di Ibu Kota Provinsi Bali itu untuk melaporkan secara detail operasional di antaranya seperti kuota, distribusi, hingga kendala yang dihadapi khususnya ukuran tiga kilogram.
Sekretaris Kota Denpasar itu juga mengharapkan Pertamina mengintensifkan pengawasan terkait distribusi mengajak instansi terkait lainnya.
“Kami minta Pertamina, agen dan pangkalan secara berjenjang melapor sehingga itu bisa kami gunakan sebagai data,” imbuhnya seraya menambahkan aturan-aturan yang dinilai membatasi bisa disampaikan agar bisa dibahas bersama pemerintah, TPID dan instansi terkait guna dicarikan solusi.
Pihaknya berjanji akan melakukan inspeksi ke lapangan untuk mengecek kondisi distribusi di lapangan.
Sementara itu Wakil Ketua TPID Bali, Dewi Setyowati yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa dengan adanya data terkait jumlah agen dan pangkalan maka pihaknya dalam waktu dekat akan membuat informasi dalam bentuk brosur.
Sehingga masyarakat bisa langsung membeli elpiji ukurantiga kilogram dengan harga Rp14.500 di pangkalan.
Sedangkan terkait informasi yang disampaikan perwakilan Pertamina Pemasaran Denpasar saat pertemuan itu yang menyatakan bahwa suplai ke pengecer bisa dilakukan hingga 50 persen, maka pihaknya akan membahas hal tersebut dengan pemerintah daerah, TPID dan instansi terkait.
“Kalau memang informasi dari Pertamina itu benar bahwa ada 50 persen ke pengecer, saya juga baru tahu tadi, nanti saya bahas ke rapat (TPID) di Pemprov Bali apakah harus ada batasan lagi ke pengecer kalau memang ada itu agar terang benderang,” ucapnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali itu.
Untuk itu diperlukan pengawasan ketat apabila benar 50 persen kuota diberikan untuk pengecer untuk menghindari penyalahgunaan.
Dalam pertemuan itu, hadir 15 agen elpiji di Denpasar yang memiliki pangkalan sebanyak 584 serta jajaran Pemerintah Kota Denpasar.
Eksplorasi | Aditya | antara