Eksplorasi.id – Saat ini Pemerintah menargetkan 8.800 megawatt (MW) dari proyek 35 megawatt (MW) 25 persen diantaranya berasal dari energi baru terbarukan.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Sudirman Said belum lama ini.
“8.800 MW pembangkit listrik energi terbarukan tersebut antara lain berasal dari energi surya sebasar 4.000MW, bioenergi, termasuk energi sampah, sebesar 1.000MW, energi panas bumi sebesar 1.500MW, energi air sebesar 1.800MW,dan energi angin sebesar 500MW,” ujarnya.
Sudirman menjelaskan, guna mencapai angka tersebut, tahun ini Kementerian ESDM membangun lagi PLT energi terbarukan di 131 lokasi dengan kapasitas mencapai 31 MW.
“Ini memang adalah jumlah yang tidak besar, namun manfaatnya bagi masyarakat didaerah pulau, terluar dan terisolasi adalah sangat besar,” tuturnya.
Sebagai informasi, Pemerintah telah berkomitmen dan sedang merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW). 25 persen dari target tersebut, atau sekitar 8.800 MW, diupayakan dari energi terbarukan.
Pengembangan energi terbarukan melengkapi secara signifikan program 35.000MW melalui tiga pendekatan khusus yakni mempercepat diversifikasi energi menuju pencapaian target bauran energi 23 persen dari energi baru terbarukan pada 2025, melakukan konversi dari pembangkit listrik tenaga diesel menjadi energi terbarukan, dan membangun tambahan terhadap pembangkit listrik yang sudah ada termasuk mempercepat pembangun kelistrikan dipulau-pulau, daerah terluar dan terisolasi.
Eksplorasi | Kontan | Aditya