Eksplorasi.id – Tiga tahun terakhir harga emas membukukan penurunan terbesar pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penekan harga emas adalah penguatan dolar AS karena kuatnya sinyal kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
Mengutip Wall Street Journal, Rabu (5/10/2016), harga emas untuk pengiriman Oktober ditutup turun 3,3 persen ke level US$ 1.266,30 per troy ounce. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak 19 Desember 2013. Ini adalah harga penutupan terendah untuk emas sejak 23 Juni lalu.
Menurut Analis Linn Group, Ira Epstein menjelaskan, selama ini pelaku pasar cukup mengidolakan emas di saat perekonomian dunia belum memperlihatkan kejelasan. “Namun sepertinya beberapa saat ini investor akan menjauh dari emas dahulu,” ujar Ira, Rabu (5/10).
Dolar AS menguat setelah membaiknya data manufaktur di negara tersebut. Data yang keluar pada Senin kemarin memperlihatkan pertumbuhan yang di luar dugaan. Perbaikan data manufaktur tersebut bisa menjadi acuan bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga sehingga menekan harga emas.
Sumber: Detik