Eksplorasi.id – Komisi VII DPR ternyata merekomendasikan agar sebagian minyak yang dihasilkan dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu juga dialirkan melalui pipa yang menuju FSO Cinta Natomas.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengatakan, rekomendasi tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Komisi VII DPR dengan SKK Migas dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar pada pertengahan 2016.
“Jadi tidak semua minyak dari Banyu Urip dialirkan melalui pipa yang menuju ke FSO Gagak Rimang. Tujuannya agar pipa yang ke FSO Cinta Natomas tidak idle,” kata dia kepada Eksplorasi.id di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (17/1).
Ditanya soal kapan hal itu akan segera direalisasikan, Satya menjawab bahwa hal itu masih menunggu izin yang dikeluarkan oleh SKK Migas.
“Semua tinggal tunggu tanda tangan dari Pak Amien Sunaryadi (kepala SKK Migas). Nanti kami dari Komisi VII DPR akan kembali menanyakan pada RDP yang akan datang kapan bisa mulai direalisasikan,” ungkap dia.
Terpisah, anggota Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih berkomentar, pengaliran minyak ke FSO Cinta Natomas juga sebagai bentuk antisipasi jika terjadi sesuatu pada pipa yang menuju ke FSO Gagak Rimang.
“Pipa ke FSO Cinta Natomas juga bisa sebagai back up. Antisipasi diperlukan karena pipa minyak yang di bangun Exxon Mobil Cepu Ltd dengan ukuran 1 x 20 inchi hanya terpasang satu pipa saja,” jelas dia.
Reporter : HYN
Comments 1