Eksplorasi.id – Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kabupaten Pulang Pisau dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Bangkanai Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah sudah mulai dioperasikan, namun masih mengalami gangguan jaringan. PLTU di Pulang Pisau berkapasitas 2×60 megawatt sudah masuk sistem atau jaringan tapi belum bisa dioperasikan secara optimal karena mengalami gangguan.
“PLTMG Bangkanai yang berkapasitas 2×75 megawatt sebenarnya juga sudah dioperasikan, tapi lagi-lagi masih mengalami gangguan. Semoga dua pembangkit listrik baru tersebut bisa segera beroperasi dengan normal agar pemadaman yang sering terjadi dapat segera diatasi,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kalteng Syahrin Tarigan di Palangka Raya, Jumat (18/3).
Mengenai adanya pemadaman bergilir sepekan terakhir, informasi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena ada pemeliharaan dua unit pembangkit listrik di PLTU Asam-asam. Pemeliharaan ini membuat listrik di Kalteng dan Kalimantan Selatan defisit atau kekurangan 60megawatt.
Syahrin mengatakan, pasokan listrik untuk Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalsel-Teng) sepenuhnya bersumber dari PLTU Asam-asam, sehingga beroperasinya PLTU Pulang Pisau dan PLTMG Bangkanai menjadi kunci utama mengatasi pemadaman bergilir ini.
“Kamia tidak bisa juga paksakan PLN tidak melakukan pemadaman. Kondisinya kan memang PLTU Asam-asam sedang dilakukan pemeliharaan. Kalau dipaksakan hidup terus, yang ada semakin lama kita mengalami pemadaman listrik. Mohon bersabar saja,” ucapnya.
Dia mengatakan, untuk meminimalisir pemadaman listrik, PLN akan mendatangkan alat berkapasitas 50megawatt dari daerah lain. Apabila alat tersebut sudah datang, maka kondisi listrik untuk wilayah Kalsel-Teng dapat kembali normal.
“Informasi yang disampaikan PLN kepada kami, listrik di Kalsel-Teng akan kembali normal sekitar dua minggu kedepan. Semoga tidak ada kendala di lapangan lah,” jelas Syahrin.
Eksplorasi | Antara | Ponco