Eksplorasi.id – Efisiensi energi di Indonesia mutlak atau harus dilakukan karena selain energi masih langka, juga untuk menekan biaya pengeluaran baik untuk rumah tangga dan industri, mau pun tanggung jawab sosial guna menekan emisi karbon.
“Kelangkaan energi antara lain terlihat seperti di Indonesia yang 14 persen rakyatnya masih belum mendapat aliran listrik dan masih ketatnya persaingan dunia usaha akibat biaya produksi yang besar dimana antara lain dipicu sektor energi,” kata Country President Schneider Electric Indonesia Riyanto Mashan dalam pameran “Solutions World” di Medan, Kamis.
Keharusan melakukan efisiensi energi juga untuk kepentingan menekan emisi karbon karena isu lingkungan juga menjadi salah satu persaingan dalam perdagangan global.
“Schneider terus berupaya melakukan inovasi produk dan mengenalkan ke masyarakat agar efisiensi energi itu bisa dilakukan di Indonesia,” katanya.
Ia memberi contoh dalam “Solutions World” yang digelar di Medan, dihadirkan beragam inovasi teknologi di bidang energi dan automasi termasuk software dan analik pendukung untuk mengubah “information technologi” menjadi “operation technologi” sehingga mampu menunjang banyak ragam kebutuhan industri.
Ia berharap, pelaku industri memanfaatkan pameran itu untuk berdiskusi dan membeli berbagai produk Schneider yang hemat energi.
Pakar energi Indonesia Rana Yusuf menyebutkan, bangunan gedung menghabiskan lebih dari 30 persen sumber daya manusia untuk konstruksinya, menggunakan 40 persen dari total energi global, serta menghasilkan 40 persen dari total greenhouse gas.
“Fakta itu menunjukkan betapa pentingnya sektor bangunan untuk melakukan langkah-langkah efisiensi energi,” katanya.
Nyatanya, kata dia, hingga saat ini efisiensi energi di bangunan komersial mulai perkantoran, mall, hingga rumah sakit di Indonesia masih jauh di bawah negara asing.
“Jadi memang perlu kesadaran masyarakat lebih besar lagi dan peran kuat pemerintah untuk mewujudkan efisensi di sektor bangunan nasional bisa mencapai 15 persen pada 2025,” katanya.
Eksplorasi | Aditya