Eksplorasi.id – PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis akan membukukan pendapatan lebih dari Rp 7 triliun pada tahun 2021. Alasan perseroan, dengan mulai pulihnya harga minyak dunia di pasar dan upaya pemerintah naikkan produksi minyak mentah dalam negeri.
“Untuk 2021 kami yakin, walaupun kondisi ketidakpastian masih tinggi, setidaknya pendapatan lebih tinggi dari estimasi tahun lalu bisa mencapai lebih dari Rp 7 triliun,” kata Head of Corporate Communication Elnusa, Wahyu Irfan di Jakarta, akhir pekan lalu.
Katanya, laba diperkirakan bisa mencapai Rp200 miliar pada akhir tahun lalu. Oleh karena pendapatan diharapkan lebih tinggi, perolehan laba pun diyakini bisa melebihi Rp200 miliar pada akhir 2021 nanti.
Pendapatan ELSA sebesar Rp7 triliun pada akhir 2020 mencerminkan penurunan sebesar 16,51% dibandingkan 2019 senilai Rp8,38 triliun.
Sementara itu, laba senilai Rp200 miliar bakal membuat perseroan mengalami penurunan keuntungan sebesar 21,51% dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp356,47 miliar.
Terkait belanja modal 2021, kata Wahyu, capital expenditure sendiri kami akan sesuaikan melihat kondisi, yang pasti kami coba menganggarkan lebih berani. “Pada 2020 itu terealisasi sekitar Rp500-an miliar. Tahun ini bisa lebih tinggi,” imbuh Wahyu.
Beberapa peluang bisnis yang dibidik perseroan dari upaya pemerintah memastikan produksi minyak menuju 1 juta barel per hari a.l. pemberlakuan resource-to-production (RTP) yaitu pengoperasian kembali sumur minyak seperti di Blok Rokan, penerapan enhanced oil recovery (EOR), hingga penemuan cadangan migas baru.
“Secara strategi, target daripada pemerintah dan turunannya dicocokkan dengan kompetensi kami, bisa dikatakan bahwa peluang untuk tumbuh Elnusa ini ke depan semakin baik,” jelas Wahyu.
Pada di kuartal III/2020, ELSA mencatatkan laba bersih sebesar Rp187 miliar atau turun 21,42% dibanding periode yang sama tahun lalu yang dengan laba sebesar Rp238,26 miliar. Penurunan yang sama juga terjadi pada pendapatan perseroan sebesar 2,53% menjadi Rp 5,76 triliun dibandingkan kuartal tiga 2019 membukukan pendapatan Rp 5,81 triliun.