Eksplorasi.id – Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir disebut-sebut pernah meminta fee bagiannya sama besar dengan yang akan diterima Eni Maulanai Saragih dan Idrus Marham, dalam kasus suap PLTU Riau 1.
Hal itu diungkapkan terdakwa kasus suap PLTU Riau 1 Eni Saragih ketika menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Idrus Marham di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (29/1).
Eni mengungkapkan, dirinya pernah bertemu dengan Sofyan Basir untuk membahas fee proyek PLTU Riau-1. Pertemuan dilakukan di Hotel Fairmont, Jakarta.
Menurut pengakuan Eni, dirinya mengaku kepada Sofyan bahwa dia belum mendapatkan apa pun dari proyek tersebut. Sofyan lantas terkejut atas pernyataan Eni itu.
“Saya sampaikan ke Pak Sofyan Basir bahwa saya belum terima apa pun dari PLTU Riau-1 dari Pak Kotjo (Johanes Budisutrisno Kotjo). Pak Sofyan kaget juga. Dia bilang, ‘Oh, ya’,” ungkap Eni, dilansir detik.com.
Eni menjelaskan, saat itu Johannes Kotjo sedang berada di Beijing untuk bernegosiasi dengan perusahaan Cina yang akan menjadi investor di proyek tersebut.
Komentar dia, Johannes Kotjo berkeinginan untuk menggarap proyek PLN yang lain.
“Pak Kotjo minta yang Jambi III sama Riau-2. Saya tahu jawaban Pak Sofyan selesaikan dulu yang Riau-1. Lalu, saya sampaikan bahwa Pak Sofyan dapat yang paling banyaklah,” ujar Eni.
Kemudian jaksa penuntut menanyakan yang dimaksud Eni ‘paling banyak’ itu seberapa banyak jatah dari Johannes Kotjo.
Namun, Eni mengaku tidak mengetahui berapa jumlahnya.
“Ada rezeki dari Kotjo. Bagian Pak Sofyan disebut paling besar. Pak Sofyan bilang apa?” tanya jaksa.
“Dia bilang, ‘Janganlah, jangan, disamain saja’,” jawab Eni.
“Disamain sama siapa?” jaksa kembali bertanya.
“Sama saya dan harapan saya sama Pak Idrus Marham,” jelas Eni.
Selain itu, Eni mengaku sempat meminta Sofyan Basir untum melobi Johannes Kotjo agar mau memberikan jatah kepada Idrus terkait proyek PLTU Riau-1.
Penilaian Eni, Sofyan Basir adalah orang yang pantas melobi Kotjo agar maksud dan tujuannya terlaksana.
“Saya minta Pak Sofyan bicara ke Pak Kotjo untuk minta Pak Idrus diperhatikan. Saya datang ke situ agar Pak Sofyan bicara ke Kotjo,” kata Eni.
“Kenapa harus bicara ke Kotjo? Saya inginkan Pak Idrus dapat juga, karena Pak Idrus orang yang kerja buat partai. Harapan saya, dia dapat fee dari Pak Kotjo.”
Jaksa lalu bertanya, “Kenapa harus Sofyan Basir?”
Eni menjawab, “Kalau Pak Sofyan yang bicara Pak Kotjo pasti perhatikan, karena dia punya hajat dengan Pak Sofyan.”
Komentar Eni, setelah pertemuan dengan Sofyan, dirinya pun mengaku melaporkan hal itu kepada Idrus.
Eni bercerita mengenai Sofyan yang tidak mau jika bagiannya lebih besar dan hanya mau disamaratakan dengan Eni.
Reporter: Sam.