EKSPLORASI.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengumuman lelang wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) yang diminati pada tahun 2017 dapat dilakukan pada Februari tahun ini.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan percepatan tekait proses lelang WK migas tersebut.
“Saya usahakan Februari di umumkan dan tanda tangan kontrak pada Maret. Saya ingin mempercepat semuanya. Tidak ada alasan untuk menunda,” katanya di kantor Kementerian ESDM, Senin (08/01).
Ia menegaskan bahwa ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh peserta lelang jika ingin terpilih, yakni rencana kerja dan anggaran (work plan&budget/WP&B) dan bonus tanda tangan (signature bonus). “Yang dilihat itu work plan juga signature bonus. Untuk cost tidak kita lihat karena gross split,” ujarnya.
Adapun, sebanyak 20 dokumen penawaran telah diakses oleh 13 perusahaan. Dalam proses akhir, sebanyak enam perusahaan akhirnya memasukkan dokumen penawaran untuk lima wilayah kerja migas.
Kelima blok migas tersebut adalah Blok Andaman I yang diminati Mubadala Petroleum (SE Asia) Limited dan Blok Merak-Lampung yang diminati Tansri Madjid Energy. Selanjutnya PT Saka Energi Indonesia memasukkan penawaran atas Blok West Yamdena dan Blok Pekawai.
Terakhir, Blok Andaman II terdapat tiga perusahaan yang sama-sama berminat mendapat hak kelola yaitu Repsol Exploration SA, Energi Mega Persada, Tbk. dan konsorsium Premier Oil Far East Limited, Mubadala Petroleum (SE Asia), dan Kris Energy.
Selain mengumumkan pemenang lelang, awal tahun ini juga pemerintah akan kembali melakukan lelang WK migas. Tercatat lebih dari 20 WK migas yang tidak laku dilelang sejak tahun 2015-2017 akan dilelang ulang pada tahun ini.
Arcandra menjelaskan, akan memimpin sendiri evaluasi lelang WK tersebut. Menurutnya, WK konsvensional akan diprioritaskan karena yang non-konvensional dianggap masih belum belum kompetitif.
“Kita evaluasi non-konvensional tapi dengan harga minyak sekarang memang masih agak sulit. Yang possible sekarang yang konvensional,” pungkas Arcandra.
(SAM)