Eksplorasi.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) mendukung rencana pembentukan holding BUMN di sektor energi, di mana Pertamina akan menjadi induk usaha BUMN tersebut dan PGN menjadi anak usahanya. Rencana ini berarti akan mempercepat pembangunan infrastruktur sektor energi.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja belum lama ini.
“Kalau itu dilakukan, kita sangat support karena pembangunan infrastuktur bisa masif. Kalau udah bareng dua-duanya, akan lebih cepat,” ujarnya.
Wiratmaja berharap, agar pembentukan holding BUMN sektor energi dapat dilakukan secepatnya karena sebagai kementerian teknis, pihaknya ingin infrastruktur dapat terbangun.
“Hingga tahun 2030, Kementerian ESDM rencananya akan membangun infastruktur gas sebesar US$ 24,8 miliar dengan perincian: pembangunan pipa sebesar US$ 12 miliar, liquefaction US$ 1,3 miliar, SPBG US$ 1,93 miliar, regasifikasi US$ 6,1 miliar, gas kota sebesar US$ 2,2 miliar dan LPG US$ 0,4 miliar,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno meminta segala urusan terkait peleburan Pertamina dan PGN harus selesai sebelum Lebaran 2016.
Eksplorasi | Tempo | Aditya