Eksplorasi.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan keputusan akhir investasi (final investment decision/FID) pengembangan lapangan abadi, Blok Masela ditargetkan pada 2018. Target tersebut sama dengan rencana Inpex Corporation selaku operator blok Masela ketika mengajukan skema kilang gas alam (Liquefied natural gas/LNG) terapung. Demikian hasil pertemuan antara Menteri ESDM Arcandra Tahar dengan jajaran Inpex.
“Targetnya FID-nya 2018, jadi start FID sama persis dengan (pengembangan kilang) offshore,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja usai pertemuan tersebut di Jakarta, Jumat (5/8).
Wiratmaja menuturkan dalam pertemuan tersebut, Menteri ESDM menginginkan agar Inpex melakukan percepatan pengembangan Blok Masela. Misalnya, pengajuan analisis dampak lingkungan (amdal) paralel dengan pengerjaan desain rinci (front end engineering design/FEED). Adapun FEED diperkirakan memakan waktu 2,5 tahun.
Dia mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Inpex menyampaikan beberapa keringanan dalam pengembangan kilang LNG darat (onshore), antara lain tingkat pengembalian modal (Internal Rate of Retrun/IRR) dalam mengembangkan Blok Masela lebih menarik.
Wiratmaja menuturkan insentif tersebut akan dibicarakan pekan depan. Nantinya akan ada tim yang melaporkan perkembangan kemajuan proyek Masela kepada Menteri ESDM. “Inpex kan sebagai investor minta kalau bisa IRR yang atraktif di kisaran kira-kira 15 persen,” ujarnya.
Pada akhir Maret 2016, pemerintah menolak usulan revisi rencana pengembangan (plan of development/POD) Blok Masela yang diajukan Inpex. Dalam revisi POD itu Masela mengusulkan pengembangan kilang LNG terapung. Inpex pun diminta mengajukan kembali POD dengan skema sesuai arahan pemerintah.
Eksplorasi | Aditya
Comments 1